Monday, February 16, 2009

PENGARUH KINERJA OPERASIONAL PT.SCHLUMBERGER TERHADAP KINERJA SEISMIC SURVEY KAPAL MV.GECO EMERALD DI JAKARTA TAHUN 2007

JHANNER SILALAHI
NIM : 244 308 021


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini,perkembangan dunia perminyakan semakin bertumbuh dan berkembeng seiring dengan sumber cadangan minyak dunia semakin menurun dan juga produksi minyak pada sumur sumur yang ada semakin kurang produktif lagi.Untuk itu sebagian Negara – Negara berkembang di asia seperti Indonesia,Malaysia,Thailand,serta Vietnam yang sedang melakukan explorasi perminyakan secara besar besaran baik didarat maupun di laut lepas pantai.explorasi perminyakan merupakan salah satu industri terbaik saat ini dimana memiliki pangsa pasar yang besar serta banyak dibutuhkan sector industri dan juga otomotif.untuk schlumberger sebagai perusahaan oil field services yang melayani seismis survey terbesar didunia untuk menemukan lokasi minyak di permukaan tanah.
Seismis survey merupakan titik awal untuk menemukan posisi kandungan kandungan minyak dibawah permukaan tanah,baik dengan survey 1D,2D,maupun 3D,dan 4D.yang nanatinya akan diproses selanjutnyauntuk mendapatkan lokasi minyak.faktor-faktor yang menjadi penunjang keberhasilan dan hasil survey yang baik adalah dengan memilki peralatan seismis yagn lengkap modern serta teknologi canggih.
Untuk survey dilaut lepas pantai diperlukan moda transportasi laut yaitu kapal laut yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yagn digunakan dalam survey tersebut.untuk mendukung kinerja dari survey ini diperlukan menejemen operational yang handal serta strategi – strategi yang handal untuk mengatur semua operational kapal dalam mengerjakan kontrak kerja sebagai research vessel dengan para pelanggan agar kenerja kapal maksimal dalam kegiatanaya.
Beberapa masalah yang dapat timbul dalam mengoperasionalkan kapal kapal seismis merupakan tantangan dari pada pihak managemen operational sebagai penggerak dan perencana untuk menunjang system pengoperasian kapal dalam kaitannya dalam usaha unutk memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Dimana managemen operasional yang baik akan memberi peran serta kepada perusahaan dalam meningkatkan kinerja kapal serta memberikan reputasi yang baik pula bagi dunia seismis research.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis terttarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul : “PENGARUH MANAJEMEN OPERASIONAL PT.SCHLUMBERGER TERHADAP KINERJA SEISMIS SURVEY KAPAL MV.GECO EMERALD DI JAKARTA TAHUN 2007”.

B. Perumusan masalah.

1. Identitas Masalah
Berdasarkan judul diatas maka masalah masalah yang mungkin terjadi dapat disusun identifaikasi masalah sebagai berikut :
a. Hambatan – hambatan yang dihsdspi bsik fsktor internsl msuoun
eksternal dalam kegiatan seismis survey kapal Mv.Geco Emerald.
b. Kordinasi dengan pihak pihak terkait yang kurang maksimal dan
terealisasi dalam pelaksanaan seismis survey.
c. Jumlah dan kondisi alat alat survey yang kurang dipelihara.
d. Menjalankan procedure procedure yang belum optimal.
e. Peranaan manajemen operasional yang belum maksimal dalam
menunjang kegiatan seismis survey.
2. Pembatasan Masalah.
Untuk mencegah penilitian ini menjadi terlalu meluas, maka dalam penilitian ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada pengaruh manajemen operasional PT.Schlumberger terhadap kinerja Mv.Geco Emerald tahun 2007.
3. Pokok Masalah
a. Bagaimana pelaksanaan manajemen operasional PT.Schlumberger tahun 2007
b. Bagaimana kinerja seismis survey MV.Geco Emerald tahun 2007.
c. Bagaimana pengaruh Manajemen Operasional PT.Schlumberger terhadap
kinerja seismis survey MV.Geco Emerald tahun 2007.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan
informasi guna :
a. Untuk mengetahui pelaksanaan Menajemen Operasional
PT.Schlumberger tahun 2007.
b. Untuk mengetahui kinerja seismis survey MV.Geco Emerald tahun 2007.
c. Untuk mengetahui pengaruh Manajemen Operasional
PT.Schlumberger terhadap kinerja Seismis Survey MV.Geco Emerald
tahun 2007.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis.
Untuk memperdalam dan memperluas wawasan tentang konsep-konsep
aplikasi pengaruh Manajemen Operasional perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau input
bagi perusahaan.sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
rencana pengembangan dan perbaikan perusahaan untuk masa yang akan dating.
c. Bagi Lembaga STMT Trisakti dan masyarakat.
Untuk melengkapi dan memperkaya kepustakaan di STMT Trisakti dan
sebagai tambahan masukan bagi para teman teman di STMT Trisakti.
Bagi investor dan masyarakat dapat melihat perkembangan perusahaa terutama didalam pelayanan sebagai salah satu perusahaan OIL FIELD SERVICE terbesar didunia serta sebagai masukan bagi para pembaca dan peneliti lainnya.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data.
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah penelitian Kualitatif yang dibobotkan menjadi data Kualitatif yang berlandaskan pada studi literature serta dokumen dokumen perusaan yang menunjang penelitian.adapun sumber data adalah sebagai berikut :
a. Data primer.
Untuk memperkuat analisa,penulis melakuka wawancara serta angket kepada responden dari sejumlah karyawan yang terkait dalam perusahan dibidang operasional.
b. Data sekunder.
Diperaoleh dengan melakukan penganalisaan dan mempelajai buku buku literature dan website yang berhubungan dengan masalah ini.

2. Populasi dan Sample
a. Populasi dan Sample
1) Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah jumlah keseluruhan objek yang diteliti. Pada skripsi ini penulis akan mengambil populasi karyawan PT. Sclumberger khususnya bagian operasional perusahaan dalam Manajemen Operasional pada tahun 2007.
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang betul-betul representative untuk diteliti sehingga kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi dengan jumlah responden kurang lebih 30 orang pada tahun 2007
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam metode pengumpulan data untuk menyusun skripsi ini saya sebagai penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
1. Observasi : Disini penulis langsung terjun lapangan untuk melakukan pengamatan dan melihat-kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan sehari-hari di PT. Schlumberger dibagian operasional.
2. Inrerview : Disini penulis melakukan wawancara dengan kepala bagian operasional dan karyawan bagian operasional untuk memperoleh berbagai keterangan mengenai kegiatan pelaksanaan.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dengan penelitian dengan cara pengumpulan data yang mendukung untuk penelitian ini, diambil dari buku-buku referensi ilmiah atau literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
4. Teknik Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan proporsional antara variabel X (manajemen operasional) dengan variabel Y (kinerja kapal).
Rumus yang digunakan menurut Anton Dajan (1986:367) adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana:
Y = Variabel dependen, dalam hal ini adalah kinerja kapal
X = Variabel Independent, dalam hal ini adalah Manajemen Operasional
a = Konstanta
b = koefesien regresi
n = Jumlah sampel observasi
Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus-rumus:


b. Analisis Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan alat untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y. Adapun nilai koefisien korelasi (r) dapat dicari dengan rumus Anto Dajan (1986:376) sebagai berikut:

Dimana:
n = Jumlah sampel
X = Variabel dependen (Manajemen Operasional)
Y= Variabel independent (Kinerja kapal)
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi yang dimaksud maka:
1. jika r = 0 atau mendekati 0 berarti hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.
2. jika r = +1 atau mendekati +1 berarti hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan positif.
3. jika r = -1 atau mendekati -1 berarti hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat namun negative.

Tabel 1
Pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (2003 :214)
c. Analisis Koefisien Penentu (Kp)
Analisis ini digunakan untuk mengukur besarnya konstribusi
variabel X terhadap naik turunnya variabel Y dalam persen (%) dengan
rumus (J. Supranto 1988:250) adalah sebagai berikut:
Kp = r2 X 100%
d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai
t-hitung dengan t-tabel, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Hipotesis awal
(a) Ho : ρ = 0 berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y sangat lemah atau tidak ada pengaruh sama sekali.
(b) Ha : ρ > 0 berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y sangat kuat dan positif.
2) Untuk menghitung nilai t-hitung menurut Anton Dajan (1986:376) digunakan rumus sebagai berikut:

Dimana : r = koefisien korelasi
n = jumlah sample
3) Untuk mendapatkan nilai t-tabel digunakan table distribusi t pada (α = 0,050;df = n-2).
4) Membandingkan nilai t-tabel dengan t-hitung
(a) jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
artinya hipotesis atau dugaan sementara tidak terbukti
(b) Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya hipotesis atau dugaan sementara terbukti benar.
E. HIPOTESIS
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Manajemen Operasional PT. Schlumberger terdapat kinerja seismic survey kapal MV. GECO Emerald tahun 2007.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan pembaca memahami isi skripsi ini maka sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, masing-masing sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memberikan penjelasan tentang latar belakang mengapa penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitia, hipotesis penelitian, dalam bab ini juga diuraikan mengenai metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat pengertian tentang teori yang berkaitan dengan judul secara deduktif dari teori yang berlingkup luas hingga ke teori yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan. Judul Skripsi ini menggambarkan variabel penelitian yang memiliki teori, sehingga memudahkan untuk menganalisis. Setiap bentuk rujukan, terutama kitipan-kutipan akan disebutkan sumbernya.
BAB III OBJEK PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP








BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Operasional
Pengertian manajemen menurut Husaini Usman(2006:214) adalah:
“Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.

Penertian Manajemen menurut Manulang (1996:14) adalah:
“Manajemen adalah kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage atau mengelola sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”

Pengertian Manajemen menurut James A. F Stoner (1993:120) adalah:
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Pengertian Manajemen Operasional menurut Richard L. Draft (2006:216) adalah:
“Manajemen Operasioanal adalah bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang dan jasa, serta menggunakan alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi”.

Pengertian Manajemen Operasioanal menurut Drs. Pangestu Subagyo (2000;2) adalah:
“ Manajemen Operasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien”.

Pengertian Manajemen Operasional menurut T. Tani Handoko (1997:8) adalah:
“Manajemen Operasional adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan pengawasan system-sistem produksi”.

Dari defenisi diatas terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata”proses”bukan “seni. Mengartikan manajemen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal ini adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus memperhatikan kecakapan atau keterampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Manajemen operasional merupakan kegiatan operasional PT. Schlumberger, dimana dalam hal ini kesiapan dan penunjang sarana dan prasarana dari perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja seismic survey.
Sampai sekarang belum ada satu teori manajemen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda.
1. Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer
menjadi tiga golongan yang berbeda :
a.Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi
tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
b.Manajer menengah
Manajer menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
c.Manajer Puncak
Klasifikasi manajer tertinggi pada suatu organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.

2. Fungsi-fungsi Manajemen
Dibawah ini dikemukakan beberapa contoh fungsi-fungsi manajemen yang antara lain menurut George R. Terry yang terdiri dari:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakan)
d. Controlling (Pengawasan)
Fungsi manajemen menurut Henry Fayol, yaitu:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
b. Coordinating (pengkoordinasian)
c. Commanding (Perintah)
d. Controlling (Pengawasan)
Fungsi manajemen menurut L. M. Gullick, yaitu:
a. Planning
b. Organizing
c. Staffing
d. Directing
e. Coordinating
f. Reporting
g. Budgeting
Fungsi manajemen menurut james A. F. Stoner, yaitu:
a. Planning
b. Organizing
c. Leading
d. Controlling
Dalam pembahasan berikut ini kami akan menjelaskan
secara garis besar sebagian dari fungsi-fungsi tersebut yaitu: planning, organizing, actuating, dan controlling.
a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Sebelum seorang manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi mereka haruslah membuat rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi. Perencanaan adalah pemilihan dan penetapan kegiatan, selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana haruslah diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan perbaikan agar tetap berguna. Perencanaan kadang-kadang dapat menjadi factor kunci agar mampu menyesuikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Salah satu aspek yang juga pentinga dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan (making decision), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Adapun empat tahapan dalam perencanaan yaitu:
1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2) Merumuskan keadaan saat ini
3) Mengidentifikasikan segala peluang dan hambatan
4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan dalam pencapaian tujuan
Ada dua alas an mengapa perencanaan diperlukan yaitu untuk mencapai:
1) “Protektive benefits” merupakan hasil dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2) “Positive benefits” merupakan peningkatan pencapaian tujuan organisasi.
Ada beberapa manfaat perencanaan antara lain:
1) Membantu manajemen dalam menyesuikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2) Perencanaan terkadang cenderung menunda kegiatan
3) Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapat oleh penyelesaian situasi individu dan penganganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi
b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses susunan struktur organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditujukan oleh bagan suatu organisasi. Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada setiap organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan sekumpulan kegiatan. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Ada beberapa beberapa pengertian organisasi yaitu:
1) Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan
yang paling efektif sumber daya yang ada
2) Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dan pada tiap kelompok diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok
3) Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas para karyawan
4) Cara para manajer membagi tugas – tugas yang harus di laksanakan
dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas – tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Ada beberapa aspek penting dalam proses pengorganisasian yaitu :
1) Bagan organisasi formal.
2) Pembagian kerja.
3) Departementalisasi.
4) Rantai perintah atau kesatuan perintah.
5) Tingkat – tingkat hirarki manajemen.
6) Saluran komunikasi.
7) Rentang manajemen dan kelompok informal yang dapat dihindarkan.
Bentuk struktur organisasi bermacam macam,tetapi pada pokoknya ada
empat yaitu : organisasi lain ( line organization ),organisasi garis dan staff ( line and staff organisation ), organisasi fungsional ( fungsional organization),dan organisasi matriks (matrix organization).



c. Fungsi Pengarahan (Actuating)
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efectif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.didalam manajemen,pengarahan ini bersifat kompleks karna disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia manusia itu sendiri.manusia denga berbagai tingkah lakunya yang berbeda beda.ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1) Prinsip mengarah pada tujuan.
2) Prinsip keharmonisan tujuan.
3) Prinsip kesatuan komando
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkantidak menyimpang dari prinsip-prinsip diatas.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa:
1) Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2) Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang beraada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3) Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian wewenangnya yang dimilikinya kepada bawahannya.
d. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, mambandingkan kegiatan nyata dengan tujuan satu perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan standar kegiatan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Ada tiga tipe pengawasan yaitu:
1) Pengawasan Pendahuluan
Dirancang untuk mengantisifasi adanya penyimpangan dari tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum satu tahap kegiatan tertentu terselesaikan.
2) Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan
Merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan”double check” yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3) Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Permasalahan yang dihadapi oleh eksekutif dalam pengawasan karena harus melakukan koordinasi terhadap tiga komunikasi, koordinasi, dan kerjasama sangatlah vital sehingga diperlukan sekali perhatian terhadap masalah orang dan cara pengawasan terhadapnya.
B. Pengertian Seismic Survey
Pengertian survey menurut Moh. Nasir, Ph.D. (1999:65) adalah:
“Survey adalah suatu penelitian deskripstif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu”.

Pengertian survey menurut Drs. M. Suparmoko MA, Ph.D (1999:65) adalah:
“Survey adalah usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru ataupun penyaluran hasrat ingin tahu manusia”.

Pengertian Seismic menurut Hidayat Ardiansyah (1998:99) adalah:
“Bentuk gelombang elastis yang menjalar dalam medium bumi, beberapa medium yang dapat menjalarkan gelombang mempunyai komponen impedans, seismic, atau akustik.

Dari defenisi diatas pada umumnya survey bertujuan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program dimasa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. Jadi survey bukan semata-mata dilaksanakan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan melainkan juga untuk menjelaskan tentang hubungan anatara berbagai variabel yang diteliti, dari objek yang mempunyai unik atau individu yang cukup banyak. Oleh sebab itu dalam melaksanakan survey biasanya hasilnya dibuat suatu analisa secara kuantitatif terhadap data yang telah dikumpulkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa seismic survey adalah salah satu tahapan kegiatan eksplorasi yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran/informasi bahwa permukaan (subsurface image) dengan menggunakan prinsip pelajaran gelombang seismic/ gelombang getar
Gambar II.1
Penjalaran gelombang Seismic

Sumber www.hagi.or.id
Prinsip dasarnya adalah:
1. Menggunakan prinsip penjalaran gelombang pantul/gelombang getar.
2. Sumber energi dari dynamite, vibroseis, minisosie, airgun, dan lain-lain
- Dinamit ditanam dikedalaman 20-30 meter dibawah lapisan lapuk
3. Alat penerima (receivers).
- Geophone, hydrophone atau ditancap diatas permukaan tanah.
Dengan kata lain seismic survey dilakukan khususnya dilakukan untuk mengetahui struktur bawah permukaan berdasarkan perbedaan inpedansi akustik seismic termasuk dalam goefisika eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh sifat-sifat fisika bumi dengan memenfaatkan medan gelombang. Data yang diperoleh (penampang seismic dan atribut-atributnya) dipakai untuk mendukung data lainnya (data geologi dan logging ) dalam menentukan prospek tidaknya suatu daerah eksplorasi.(“Home page : http:/www.migas/Indonesia.com ; http:/www.migas/Indonesia.or.id, Jakarta September 2006)
1. Jenis-jenis seismic survey
a. Seismic refraksi
b. Seismic 2D
c. Seismic 3D
d. VSP (Vertikal Seismic profiling)
e. Borehole Seismic (SWD)
2. Keuntungan Seismic survey
a. Keuntungan teknis
1) Dapat memberikan gambaran bawah permukaan (imaging subsurface) lebih q
detail dan akurat, sehingga pola sebaran jebakan/ reservoir yang diperkirakan
mengandung minyak dan gas dapat diidentifikasikan dengan jelas.
2) Mampu menghasilkan model simulasi, karakter dan penyebaran reservoir yang
lebih realistis (khususnya Seismic 3D).
3) Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam melakukan penggambaran dan
pemodelan bawah permukaan (khusus Seismic 3D) karena data 3D lebih
lengkap dan akurat

Gambar II.2
Gambaran dibawah permukaan (3D)

Sumber www.hagi.or.id
b. Keuntungan keekonomian
1) Perhitungan cadangan menjadi lebih pasti
2) Dapat mengurangi/memperkecil resiko kegagalan pemboran,
baiksumur eksplorasi, maupun pengembangan.
3) Memperpanjang masa produksi lapangan /field minyak yang ada
4) Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi lapangan minyak.
5) Perencanaan operasional pemboran akan lebih efektif dan terarah
6) Pemberdayaan SDM disekitar areal survey

Gambar III.2
Kegagalan pengeboran ( dry hole )

Sumber : www.hagi.or.id
C. Pengertian Kapal
Pengertian Kapal berdasarkan UU No.21 tahun 1992 tentenag pelayaran adalah :
“Kapal adalah kendaran air dengan bentuk dan jenis apapun
yang digerakan dengan tenaga teknis ,tenaga angina atau tenaga tunda
termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,kendaraan dibawah
permukaan air,serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak \
berpindah-pindah”.

Pengertian kapal menurut Directorat Jenderal Perhubungan laut mengatakan :
“Kapal adalah kendaraan air termasuk kapal keruk atau alat
apung lain.Dmeikian dengan menggunakan alat-alat penggerak
sendiri atau ditunda,kecuali pesawat terbang air,rakit dan kendaraan
air yang hanya digerakan dengan dayung atau galah-galah dorong”.

Pengertian kapal menurut Suyono (2005 :115) adalah
“Kapal adalah pengangkut penumpang dan barang dilaut,sungai dan sebagainya”.
Pengertian kapal seismic meneurut PT.Schlumberger adalah :
“Kapal seismic adalah kapal pencarian (research) yang dibangun atau
dirancang untuk membawa instrument-instrument seismic survey
dan dapat diopersikan sedemikian rupauntuk melaksanakan kegiatan
seismic survey”.
(Homepage : http:/www.slb.com.jakarta,maerch 2003).
Berdasarkan pengertian diatas ditarik kesimoulan bahwa kapal seismic
merupakan sarana transportasi diair yang dirancang khusus unutk membawa instrument-instrumen seismic survey dan dapat dioperasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan kegiatan sedemikian rupa pula.
D. Analisis Hubungan
Menurut Sugiono ( 2004:11) menjelaskan bahwa analisis hubungan asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua veriabel atau lebih.Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapt berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan ,dan mengontrol suatu gejala.pada penelitian ini terdapat dua variable yang dihubungkan.Sugiono (2004:29-31) menjelaskan bahwa terdapat tiga bentuk hubungan yaitu :
1. Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan sua variable atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan.
2. Hubungan kausal/sebab akibat
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat,jadi disini variable indenpenden (variable yang mempengaruhi ) dan variable yan devenden (variable yang dipengaruhi). Hubungan sebab akibat bila mana X mempengaruhi Y.
Sebagai contoh yakni bila harga bahan bakar minyak naik maka harga bahan makanan pokok akan naik.sehingga yang menyebabkan bahan makanan pokok naik adalah adanya kenaikan harga bahwa bahan bakar minyak.
E. Hubungan antara Pengaruh Manajemen Operasional
PT.Schlumberger terhadap Kinerja Seismic Survey MV.Geo Emerald
tahun 2007
Dari berbagai teori diatas pengertian dari pengaruh manajemen operasional PT.Schlumberger terhadap kinerja seismic survey kapal MV.Geo Emerald dapat diartikan suatu system manajemen operasional perusahaan yang berperan penting dalam menunjang kegiatan research vessel yang dilakukan untuk mendapatkan data seismic guna menemukan lokasi minyak bumi melalui berbagai macam proses dan tahapan-tahapan tertentu.dalam hal ini kegiatannya akan didukung oleh surveyor yang memiliki keterampilan geodesic.
Untuk data manejemen PT.Schlumberger (variable X ) dan kinerja seismic survey MV.Geco Emerald ( variable Y ) diambil data cross section berupa kuesioner dari bagian manajemenoperasional PT.Schlumberger.
F. Kisi – kisi instrument penelitian
Kisi – kisi instrument penelitian dibuat untuk memberikan acuan pada pembuatan kuesioner melalui indicator dan dimensi.
1. Berdasarkan Richart L.Draft (2006: 220) factor-faktor yang
mempengaruhi manajemen operasional dan releven dengan topic penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Akses komunikasi dengan manajemen level .
b. Perananan operasional yang sestimatis.
c. Koordinasi dengan unit terkait.
d. Fasilitas penunjang pekerjaan.
e. Productivitas operasional
2. Disisi lain menurut Hidayat Ardiansyah (1998:105) Faktor –
factor yang mempangaruhi kinerja seismic survey adalah sebagai berikut :
a. Hasil survey
b. Waktu yang idak productif (down time).
c. Peralatan survey dan telekomunikasi.
d. Operasi harian kapal.
e. Audit Schlumberger standard an peraturan internasional
3. Dengan demikian,kisi-kisi instrument yang akan digunakan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :




Tabel II.4
Kisi-kisi instrument penelitian
Faktor Dimensi Indikator
Manejemen Operasional 1.Akses komunikasi dengan
manejemen level Akses Komunikasi
Prosedure Komunikasi
2.Perencanan operasional
yang sistimatis Standard Operasi
Aspek-Aspek Pendukung
3.Kordinasi dengan unit terkait Unit lintas Manajemen
Personel Incharge
4.Fasilitas penunjang pekerjaan Pelengkap fasilitas
Akses ide dan saran
5.Produktivitas operasional Optimalisasi usaha
Keuntungan Perusahaan
Kinerja Seismic Survey 1.Hasil survey Peran menejemen operasional
Peralatan yang memadai
2.Waktu yang tidak produktif
(down time) Keadaan cuaca & lalu lintas
Keterampilan awak kapal
3.Peralatan survey dan telekomunikasi Penyuplay peralatan survey
Akses telekomunikasi
4.Operasi harian kapal Penyewaan kapal
Peralatan dan kecepatan kapal
5.Audit Schlumbeger standard
dan peraturan internasional Audit
Implementasi peraturan