Monday, February 16, 2009

ANALISA COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DALAM PRAKTIK DI INDONESIA

ADMI SATRIA


1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi Amerika serikat meningkat tujuh kali lipat sejak 1950 sampai 2000.Perdagangan internasionalnya dengan label perusahaan multinasional,yang beroperasi diluar Amerika Serikat,bahkan bertumbuh dengan cepat.Indeks Dow Jones yang secara luas digunakan sebagai indikator nilai saham saham dibursa New York pun meningkat dari 3.000 pada 1990 menjadi 11.000 pada 2.000.Meski saat ini Amerika tengah mengalami masalah ekonomi,Namun senat telah menyetujui permintaan Presiden Bush,untuk menyuntik dana sebesar 700 Milliar dollar agar masalah keuangan dapat segera teratasi.

Tidak salah, apabila suatu perusahaa berjuang sekeras mungkin menjalankan roda bisnisnya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun,Indikator – indikator Ekologi menunjukkan akibat kebijakan yang salah dari growth mania dikalangan pelaku bisnis,Menyebabkan degradasi lingkungan yang luar biasa.Laster R.Brown dalam bukunya Eco-Economy telah memperingatkan perlunya upaya pemeliharaan ekosistem yang menjadi pendukung kehidupan perusahaan.

Sesuai dengan hukum alam, pendapatan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas alam akan berkelanjutan bila daya dukung lingkungan tersebut rusak, pendapatan masyarakat sekitar akan menurun dan mereka akan menganggap perusahaan sebagai penyebabnya.

Tanggung jawab pertama suatu bisnis adalah tanggung jawab ekonomi untuk mendapatkan laba, agar perusahaan dapat tetap menjalankan bisnisnya, melayani pelanggannya dan menciptakan lapangan kerja.Akan tetapi , masyarakat meminta agar semua perusahaan juga memenuhi tanggung jawab sosial, etika, dan hukum. Sistem bisnis kita beroperasi dalam suatu lingkungan yang perilaku etisnya, tanggung jawab sosialnya, peraturan pemerintah dan undang-undang saling berkaitan satu sama lain.

Salah paham yang umum terjadi adalah kontradiksi antara etika dan laba. Sebenarnya banyak perusahaan yang sadar, bahwa perilaku sesuai etika dan bertindak sebagai warga korporasi yang baik, akan mendatangkan banyak manfaat untuk kelangsungan bahkan pertumbuhan perusahaan dalam waktu jangka panjang (sustainable growth). Namun, sering kali kesadaran itu tidak diterapkan sesuai harapan.

Dengan melaksakan tanggung jawab sosialnya, ada beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh perusahaan. Pertama, perusahaan akan terhindar dari reputasi negatif perusak lingkungan, yang hanya mengejar keuntungan jangka pendek tanpa memedulikan akibat dari perilaku buruknya. Kedua, kerangka kerja etis yang kokoh dapat memandu para manajer dan karyawan menghadapi masalah seperti permintaan lapangan kerja dari lingkungan sekitarnya. Ketiga, perusahaan etis mendapat rasa hormat dari kelompok inti masyarakat yang sangat membutuhkan perusahaan ini eksis, terutama pelanggan dan karyawanya. Terakhir yang keempat, banyak perusahaan yang sadar bahwa perilaku etis membuat perusahaan aman dari gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapt beroperasi dengan lancar. Utamanya tentu juga untuk menjamin berkelanjutan usaha. Jadi pelaksanaan tanggung jawab sosial bukan hanya sekedar menjaga atau menjalin hubungan harmonis, antara Perusahaan dan Masyarakat sekitarnya, tetapi bermakna jauh lebih besar lagi.

Banyak kasus di indonesia yang melibatkan perusahaan besar, menghadapi gugatan masyarakat sekitar. Bahkan, kasus-kasus tersebut sering kali mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat dan media massa. Dampak dari berbagai kasus tersebut, beberapa perusahaan besar mulai mengubah sikap tertutupnya selama ini.PT FREEPORT INDONESIA misalnya. Perusahaan tambang yang beroperasi di Mimika Papua ini, sekarang menyisihkan sebagian dari pendapatnya untuk memberi manfaat bagi pengembangan masyarakat setempat melalui dana Kemitraan Freeport.

Namun, program pengembangan masyarakat (community development) yang dilakukan perusahaan sebagai salah satu dari 7 dimensi tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate social Responsibility ) itu, masih disikapi dengan penuh skeptis oleh banyak pihak yang sebelumnya paling gencar “ menyerang” PT Freeport. Sebenarnya kecurigaan terhadap CSR telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh Milton Friedman dan pengikutnya yang murni melihat bisnis sebagai alat pencari keuntungan (profit seekers) semata.

Para akademis sosial, hukum serta manajement, juga masih memperdebatkan apakah CSR itu suatu inisiatif sukarela atau kewajiban sebagai pembayar kesalahan mereka agar dimanfaatkan sehingga bisa terus beroperasi. Apalagi banyak klaim perusahaan yang katanya telah melaksanakan CSR, ternyata hanya promosi sesaat saja, karena hanya dilakukan ketika terdesak.

Kiranya memang wajar dan sangat sah jika pendapat itu muncul mengingat pengalaman sebelumnya menunjukkan banyak peusahaan yang sangat tertutup dari masyarakat nya berubah setelah diprotes. Mereka baru tergopoh-gopoh menjalankanprogram CSR nya. Namun, jika dilihat lebih luas, sebenarnya perubahan tersebut terjadi diseluruh dunia melibatkan perusahaan-perusahaan besar tanpa masalah dengan lingkungan nya.PT KALTIM PRIMA COAL, misalnya sukses menjalankan program baik bidang lingkungan, bidang ekonomi maupun bidang sosialsehingga menerima penghargaan tertinggi ( The Most Outstanding Recognation Award dalam CSR Award’05 yang diselenggarakan oleh SURINDO bekerja sama dengan CFCD/ Corporate Forum for Community Depelopment, majalah SWA dan MARKPLUS ). Para penerima penghargaan lainya, seperti PT HM SAMPOERNA Tbk. Menerima penhargaan khusus bidang lingkungan, melalui program kemitraan dengan petani tembakau yang aling menguntungkan, juga menunjukan sikap tersebut. Selain membantu petani tembakau yang saling menguntungkan, juga menunjukkan sikap tersebut. Selain membantu petani tembakau agar berkembang, sampoerna juga mendapatkan tembakau bermutu sesuai standar perusahaan. Begitu pula program pembinaan tukang roti dan pedagang martabak gerobak yang dilakukan PT BOGASARI. Program tersebut selain program pemberdayaan masyarakat, juga berdasarkan startegis bisnis yang jitu, sekaligus sebagai media promosi yang efektif sebagai produsen bahan baku yang bermutu tinggi. Atau program pertanian terpadu yang digalakkan PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER, juga pantas dipuji sebagai pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat, sekaligus memiliki nilai sttategis bagi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini masalah yang dirumuskan adalah implementasi dari aplikasi CSR dalam membantu seorang manager dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan dengan berkembanganya sistem CSR di indonesia akan membawa dampak positif terhadap lingkungan..
Salah satu yang menonjol dari praktik CSR di indonesia adalah penekanan pada aspek pemberdayaan masyarakat ( comunity deplopment ). Mekipun CSR bukan semata-mata merupakan Comunity Depelopment, namun hal ini angat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat kita, yang masih bergelut dengan kemiskinan di indonesia lebih dari 30% populasi, sedangkan pengangguran sudah mencapai 40 juta orang!!! Belum lagi rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan yang menjadi penyebab utama sulitnya memutus rantai kemiskinan.

Maka CSR sebagai sebuah konsep yang berubah dan tumbuh sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan kebutuhan masyarakat bisa menjadi salah satu jawabanya.
Penekanan pada aspek pemberdayaan masyarakat didalam praktik CSR di indonesia merupakan dimensi yang sangat lekat dengan kebutuhan masyarakat indonesia saat ini.

Dalam koridor Tiple Bottom Line yakni sosial, ekonomi dan lingkungan. Meskipun kebanyakan pelaku program CSR merupakan perusahaan besar, tapi sebenarnya CSR bukan hanya memiliki tanggup jawab serupa. Karena yang merusak lingkungan bukan hanya prusahaan besar. Cukup banyak kasus yang melibatkan perusahaan menengah kecil sebagai perusak lingkungan!!.

Setiap perusahaan (Besar atau kecil) seyogyanya beroperasi secara bertanggung jawab. Apabila belum dapat berkontribusi dalam upaya pemberdayaan masyarakat, minimal setiap usaha dapat mengurangi akibat buruk terhadap masyarakat sekitar. Misalnya dengan membuat produk berkualitas dan aman bagi kesehatan, penyaluran limbah dengan baik, Membuat sumur resapan seimbang dengan daerah terbuka. Yang kemudian di tutup karena pembangunan gedung. Gedung atau pabrik, membatasi penggunaan AC dan Listrik serta kenderaan bermotor dan sebagainya.

Dalam rumusan masalah ini saya mencoba membeberkan CSR dalam paraktiknya di indonesia tapi bukan secara ilmiah. Praktik CSR sebagai wujud kepedulian dunia usaha dalam ikut membantu mengatasi masalah sosial di indonesia. Hal ini tentu sangat pantas disimak leh para pembuat kebijakan, agar bersama menyempurnakan aplikasi tersebut untuk pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan ekonomi Nasional.

1.3 Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan, maka batasan yang diberlakukan dalam tugas akhir ini adalah implementasi teori CSR dalam praktik di indonesia dan perancangan aplikasi CSR diperusahaan-perusahaan yang akan dikerjakan. CSR memungkinkan perusahaan untuk memeriksa kembali kebijakan-kebijakan dan tanggung jawab perusahaan dan lingkungan, sehingga CSR history perusahaan dan melakukan analisis terhadap persahaan sehingga dapat mengambil keputusan berdasarkan analisa yang dibuat.

1.4 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mendapatkan kebutuhan akan informasi CSR pada beberapa bagian perusahaan, dimana memiliki peranan penting dalam memberikan gambaran bagi pihak eksekutif guna pengambilan keputusan strategis

Hasil yang diharapkan adalah melakukan perancangan suatu manajemen rantai pasok yaitu perancangan CSR bagi perusahaan agar memepermudah pihak eksekutif untuk melakukan perencanaan-perencanaan terhadap keberadaan perusahaan dengan lingkungan.

1.5 Metodologi Penulisan Tugas Akhir
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Tinjauan pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan data CSR
(COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY ).
2. Wawancara, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.
3. Pengumpulan data, mengumpulkan data-data yang terkait dengan analisis CSR.
4. Implementasi, mengimplementasikan teori CSR dalam analisis dan perancangan aplikasi CSR yang akan dikerjakan.
5. Penulisan tugas akhir, dimulai dari pembuatan proposal sampai dengan pembuatan
kesimpulan dari implementasi COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY