Saturday, February 14, 2009

“ANALISA BIAYA PERAWATAN DAN PERBAIKAN TERHADAP PENDAPATAN KAPAL KM.OTONG KOSASIH PADA PT. PUPUK SRIWIJAYA TAHUN 2003-2006”

Muhamad Ali


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki luas lautan 5,9 juta Km2 yaitu 2/3 luas wilayah Indonesia yang merupakan daerah perairan dan laut yang menjadikan negara Indonesia identik dengan negara maritim. Dipandangan dari segi ilmu pelayaran negara indonesia letaknya sangat strategis dan sebagai negara maritim yang berwawasan nusantara pengaruh laut sangat besar pada peri kehidupan manusia indonesia. Dengan kondisi tersebut tentu dibutuhkan moda yang sanggup mempererat wilayah kesatuan dan persatuan Indonesia dan sekaligus sebagai langkah mementapkan wawasan nusantara salah satunya adalah kapal laut. Sarana / moda transportasi laut yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan perekonomian negara saat ini adalah kapal laut.
Suatu kegiatang pemindahan barang dari suatu tempat ( pelabuhan pemuatan ) ketempat lain yaitu pelabuhan tujuannya ( Sudjatmiko FDC 2007:4 ) yang dihasilkan oleh usaha pelayaran disini adalah jasa angkutan laut. Disamping jasa angkutan laut, pelayaran niaga juga memeran peranan penting, hampir 80% barang dagangan diandkut menggunakan kapal laut. Peran transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilisasi manusia tapi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber ekonomi secara optimal. Untuk itu, jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya belipara penggunanya.
Pada saat ini perdagangan suatu negara yang mempunyai banyak pulau seperti Indonesia akan lebih efisien bila menggunakan angkutan laut, sebab angkutan laut mampu mengangkut komoditas perdagangan dengan jumlah yang sangat besar dan jarak yang jauh, tentunya yang lebih murah dibandingkan dengan alat transportasi lain.
Bagi sebuah perusahaan yang mempunyai armada perkapalan untuk mendistribusikan produknya, tentu saja hal lain merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan menyiapkan kapal kapal atau armada yang laik laut dan hal ini berlaku pada PT. Pupuk Sriwijaya sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai armada perkapalan.
Walaupun kapal-kapal yang dioperasikan sudah berusia tua namun tetap dituntut harus dalam keadaan laik laut agar tidak membahayakan kapalnya sendiri, anak buah kapal, muatan Yang dibawahnya dan juga lingkungannya.
Menurut suyono ( 2000 : 4 ) pengertian laik laut ( seaworthness ) adalah :
1. Kapal layak untuk menghadapi berbagai resiko dan kejadian secara wajar dalam pelayaran.
2. Kapal layak untuk menerima muatan dan mengangkutnya serta melindungi keselamatan muatan dan anak buah kapal (ABK ) nya.
3. Kapal tidak mencemari lingkungan.
Divisi operasi dan Divisi armada merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam melakukan tindakan perawatan dan perbaikan terhadap kapal-kapal suatu Perusahaan Pelayaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan operasi perusahaan tersebut. Dengan melakukan kegiatan pengangkutan muatan maka usaha pelayaran niaga akan mendapatkan hasil yang tentunya menentukan bagi kelangsungan usaha yang bersangkutan.
Sistem perawatan yang terencanatermasuk perbaikan mesin-mesin kapal adalah suatu pedoman utama pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal, baik yang dilakukan oleh Anak Buah Kapal maupun Perusahaan Kontraktor yang ditunjuk oleh Devisi Teknik untuk memperbaiki kapal. Repair dan Maintenance, Docking merupakan komponen-komponen pelaksanaan perawatan dan perbaikan rutin kapal yang dilakukan PT. Pupuk Sriwijaya. Mellui sistem perawatan yang terencana pula dilakukan pengawasan terhadap mesin-mesin baik mesin utama maupun mesin bantu. Sudah tentu masalah besarnya biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan perawatan kapal tidak akan berpengaruh terhadap laba operasional kapal itu sendiri, karena Anak Buah Kapal tidak akan bisa bekerja tampa dukungan peralatan-peralatan yang diperlukan.
Karena kapal-kapal yang beroperasi pada PT. Pupuk Sriwijaya sudah berumur tua, maka sangat perawatan-perawatan yang dilakukan denga melakuakn perewatan-perawatan yang berkesinambungan, baik perawatan preventif maupun korektif. Diharapkan supaya perawatan dan perbaikan itu dapat meminimalisir kerusakan sehingga kapal-kapal tersebut dapat mencapai target yang diharapkan, yaitu pendapatan hasil operasional kapal. Kapal dapat laik laut membutuhkan perawatan dan perbaikan terutama mesin-mesin, alat-alat bongkar muat, alat-alat keselamatan dan alat-alat navigasi. Tentu pelaksanaan perawatan dan perbaikan tesebut sangat terkait pada waktu yang digunakan pada operasi kapal hasil usaha yang dicapai dan perlu diatur agar biaya operasi sekecil mungkin.
Oleh karena itu maka perusahaan pelayaran harus pandai-pandai mengatur efisiensi biayanya agar memperoleh keuntungan, dan diantara biaya-biaya operasi yang jumlahnya cukup besar adalah biaya perawatan dan perbaikan kapal.
Dari uraian tersebut diatas penulis memberi judul “ANALISA BIAYA PERAWATAN DAN PERBAIKAN TERHADAP PENDAPATAN KAPAL KM.OTONG KOSASIH PADA PT. PUPUK SRIWIJAYA TAHUN 2003-2006”

B. Perumusan Masalah
Perawatan dan perbaikan merupakan kegiatan yang terpenting dalam beroperasinya sebuah kapal. Perbaikan dibutuhkan akibat dari kerusakan yang terjadi karena usia kapal yang bertambah tua dan ausnya bagian-bagian konstruksi atau perlengkapan, yang mengakibatkan berkurannya kemampuan kapal. Sebagai contoh kerusakan yang terjadi pada KM.Otong Kosasih milik PT.Pupuk Sriwijaya membuat kerugian-kerugian diberbagai aspek seperti finansial, kepercayaan konsumen dan menurunnya frekwensi voyage sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
1. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah dimana terjadi kerusakan pada mesin-mesin, alat-alat bongkar muat, alat-alat navigasi pada KM.Otong kosasih sehinggah menyebabkan biya perawatan dan perbaikan menjadi tinggi dimana hal tersebut mempengaruhi pendapatan
2. Batasan Masalah
Pembatasan ini dititik beratkan pada biaya perawatan dan perbaikan pada mesin kapal sebagai paenggerak utama kapal dan komponennya, karena biaya operasional kapal yang paling besar serta pengaruhnya terhadap hasil usaha pelayaran adalah pada perawatan dan perbaikan mesin kapal dan membatasi hanya pada penelitian terhadap KM.Otong Kosasi ( kurung waktu 2003-2006 ) yang dikarenakan KM.Otong Koasih adalah kapal milik PT.Pupuk Sriwijaya yang umurnya paling tua.
3. Pokok Masalah
a. Bagaimana biaya perawatan dan perbaikan kapal KM.Otong kosasih milik PT. Pupuk Sriwijaya
b. Bagaimana pendapatan kapal KM.Otong Kosasih
c. Apakah ada hubungan antara biaya perawatan dan perbaikan terhadap pendapatan kapal KM.Otong Kosaih milik PT. Pupuk Sriwijaya
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penulisan ini diharapkan untuk dapat mengetahui :
a. Biaya perawatan dan perbaikan kapal yang dilaksanakan oleh Anak Buah Kapal KM.Otong Kosasih milik PT. Pupuk Sriwijaya selama ini.
b. Pendapatan yang dihasilkan oleh kapal KM.Otong Kosasih.
c. Hubungan biaya perawatan dan perbaikan terhadap pendapatan kapal KM.Otong Kosasih milik PT.Pupuk Sriwijaya tahun 2003-2006
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat bagi peneliti :
1) Sebagai salah satu syarat dalam proses perkuliahan di Trisakti
2) Untuk mengetahui prosedur perawatan dan perbaikan kapal sehingga dapat memperkaya manajemen dan biaya operasional perusahaan pelayaran yang efektif dan efisien
b. Manfaat bagi perusahaan :
1) Diharapkan dapat menjadi masukan dan rujukan untuk meningkatkan hasil operasional kapal-kapal milik PT. Pupuk Sriwijaya.
2) Agar dapat meminimalisir kerusakan- kerusakan kapal sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal.

D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga terdapat hubungan yang signifikan antara biaya perawatan dan perbaikan terhadap pendapatan kapal.
E.Metodologi penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Penulis mebggunakan metode penelitian populasi,mengenai hal ini Suharsimi ( 2003:120 ) mengatakan:”metode penelitian populasi merupakan populasi dari mana sebuaah sampel dipilih secara langsung sehingga hasil analisis merupakan populasi sampel yang bersangkutan”.Penelitian populasi ini di ambil dari sampel dimana sampelnya adalah PT.Pupuk Sriwijaya,dan data-data diambil dari perusahaan tersebut,berupa data primer dan data sekunder,data primer yaitudokumen-dokumen terjadinya kerusakan mesin,kerusakan alat-alat bongkar muat,dan kerusakan alat-alat navigasi,laporan biaya-biaya parawatan dan perbaikan,wawancara kepada Divisi Operasi,Divisi Armada dan Divisi Teknik.Data sekunder diambil dari studi kepustakaan mengenai topik pembahasan skripsi ini.
2. Metode Analisis Data
Untuk permasalahan bagaimana biaya perawatan dan perbaikan dianalisis melalui analisis horizontal sehingga ketepatan analisis dapat dipertanggungjawabkan.Analisis horizontal menurut Suharsimi ( 2000:48 ) adalah membandingkan sesuatu masalah dengan hasil yang dicapai.Untuk permasalahan pengaruh biaya perawatan dan perbaikan terhadap pendapatan kapal KM.Otong Kosasih tahun 2003-2006 dianalisis melalui analisis hubungan menurut Sugiyono ( 2004:11 ) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
F. Sistematika Penulisan
Adapun materi skripsi yang akan dibahas ini dibagi menjadi lima bab,dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab 1 ini berisi latar belakang kemudian Perumusan Masalah dan Batasan Masalah termasuk Tujuan dan Manfaat penulisan,dalam bab ini juga di uraikan mengenai Metode penelitian dan
lebih terinci maka Sistematika Penilisan.
Bab 11 Landasan Teori
Untuk menjelaskan pada bab ini di uraikan tentang teori-teori yang berkenaan dengan sistem perawatan dan perbaikan khususnya KM.Otong Kosasih milik PT.Pupuk Sriwijaya, juga di jelaskan mengenai Biaya Operasional Kapal terutama Biaya harian Kapal atau Ship’s Daily Cost ( SDC ) serta menganalisis pendapatan biaya dengan menggunakan konsep Analisis Horizontal, dan pengaruhnya terhadap pendapatan Kapal di analisis dengan menggunakan Analisis Hubungan.
Bab 111 Gambaran Umum PT.Pupuk Sriwijaya
Pada bab ini berisi tentang sejarah berdirinya PT.Pupuk Sriwijaya yang didirikan dengan akte notaris dan perkembangannya sampai saat ini,berikut juga diuraikan mengenai Struktur Organisasi dan Manajemen tiap direktoral yang ada termasuk Divisi Operasi, Divisi Armada dan Divisi Teknik serta kegiatan-kegiatan usaha operasionalnnya yang dijalankan.
Bab IV Analisis Pembahasan
Sebelumnnya telah dijelaskan mangenai gambaran umum perusahaan tentang obyek penelitian yang di depskripsikan dari hasil pengumpulan data, dan kemudian melalui Analisis Horizontal didapat hasil Analisis Biaya Perawatan dan Perbaikan di lanjutkan dengan memaparkan pengaruh perawatan dan Perbaikan Kapal terhadap pendapatan kapal.
Bab V Penutup
Sebagai penutup dari skripsi ini penulis memberikan kesimpulan dan saran-saran yang nantinya akan berguna bagi perusahaan dan bagi penulis mengenai hasil penelitian tentang biaya perawatan dan perbaikan terhadap pendapatan kapal untuk memberikan masukan guna menentukan langkah-langkah kebijakan sselanjutnnya.











BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam melakukan analisis ini dibutuhkan teori-teori yang tentunya relevan dangan topik permasalahan yang ada,yang selanjutnya teori tersebut akan dijadikan sebagai landasan untuk menganalisis permasalahan sehingga didapat suatu hasil pemecahan masalah yang didasari pada pertimbangan – pertimbangan yang di ambil secara obyektif.Agar penelitian lebih fokus penulis memberikan batasan atau ketegasan dalam landasan teori ini.
Berikut penulis uraikan beberapa konsep-konsep penting yang terkait didalam penelitian ini.
A. Pengertian Perawatan dan Perbaikan
Pengartian Perawatan menurut Daryanto ( 1986:29 ) adalah :
“suatu usaha kegiatan untuk merawat suatu materil atau mesin agar supaya materil atau mesin itu dapat dipakai secara produktif dan mempunyai umur yang lebih lama”.
Selanjutnya menurut Prijo Soebandono ( 1986:29 ) adalah:
“gabungan dari suatu kegiatan – kegiatan yang bertujuan untuk menjaga atau mengembalikan suatu peralatan menjadi seperti sedia kala pada kondisi yang baik untuk dapat dipergunakan kembali”.
Lebih lanjut menurut Situmorang ( 2000:4 ) adalah:
“memelihara kapal agar selalu dalam keadaan yang siap operasional dan dapat memenuhi jadwal pelayaran kapal yang telah ditentukan tepat pada waktunya”.
Dari ketiga pendapat tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa perawatan adalah kegiatan yang diliksanakan secara terus menerus atau berkesinambungan terhadap peralatan dan perlengkapan agar kapalselalu dalam keadaan baik laut dan siap operasi.
Mengenai hal ini J.E.Habibie ( 2000:17 ) menjelaskan adanya dasar dalam memutuskan penyelenggara
1. kewajiban pemilik kapal yang berkaitan dengan keselamatan dan kelaiklautan kapal
2. menjaga modal dengan memperpanjang usia kapal atau meningkatkan nilai jual kapal bekasnya nanti.
3. menjaga penampilan kapal sebagai sarana pengangkut muatan.
4. memelihara efisiensi dengan memperhatikan pengeluaran-pengaluaran operasi.
5. memperhatikan lingkungan.
Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehubungan dengan perawatan kapal adalah:
1. komunikasi yang salah atau terlambat.
2. posisi kapal jauh dari fasilitas repair.
3. Kemampuan atau ketrampilan perwira dan anak buah kapal yang minim atau kurang.
4. Cuaca buruk dapat merusak mesin.
5. Waktu untuk penyelenggaraan perawatan sangat sempit padahal perawatan sangat diperlukan.
Sofyan Assuari ( 1999:97 ) mengatakan bahwa didalam melaksanakan kegiatan perawatan terdapat dua persoalan yang dihadapi oleh suatu perusahaan,yaitu permasalahan teknis dan permasalahan ekonomis.Adapun yang merupakan masalah teknis dalam hal ini adalah persoalan – persoalan yang menyangkut kemungkinan-kemungkinan timbulnya kemacetan atau kerusakan yang disebabkan karena kondisi fasilitas atau peralatan operasi yang tidak baik.Sedangkan permasalahan ekonomis dalam hal ini adalah masalah yang menyangkut bagaimana usaha yang harus dilakukan agar kegiatan perawatan yang dibutuhkan secara teknis dapat efisien,dengan memperhatikan besarnya biaya-biaya yang terjadi,dan tentunya alternatif tindakan yang dipilih adalah yang menguntungkan perusahaan.Dalam suatu usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas agar kegiatan operasi dapat berlangsung dibutuhkan kegiatan perawatan.Kegiatan perawatan bertujuan untuk memperbaiki performance mesin,baik untuk jangka pendek atau jangka panjang.Untuk jangka pendek diharapkan adanya kenaikan dalam produktifitas mesin,dan untuk jangka panjang diharapkan umur mesin lebih panjang ( dibandingkan jika tidak dirawat dengan baik).Jadi kegiatan perawatan tidak hanya dilihat dari unsur biayanya saja tetapi perlu juga dilihat sebagai suatu usaha untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.Sedangkan perbaikan menurut Daryanto ( 1986:39 ) adalah:
“suatu tindakan penyembuhan yang dilakukan terhadap alat-alat yang mengalami kemacetan atau kerusakan dengan tindakan ini diharapkan alat dapat beroperasi kembali”.
Selanjutnya Situmorang ( 2000:16 ) mengungkapkan bahwa:
“kegiatan dalam membetulkan segala jenis peralatan yang rusak untuk dapat dikembalikan fungsinya seperti semula dan dapat dipergunakan seperti semula”.


Lebih lanjut Habibie ( 2003:23 ) mengemukakan:
“suatu kegiatan dalam rangka memperbaiki alat-alat atau fasilitas-fasilitas yang rusak sehingga peralatan ataupun fasilitas tersebut diatas dapat berfumgsi kembali seperti sedia kala”.
Dari ketiga pendapat mengenai perbaikan tersebut diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perbaikan adalah suatu kegiatan memperbaiki kemacetan atau kerusakan yang terjadi pada peralatan atau fasilitas yang ada sehingga dapat beroperasi kembali.
Dari keterangan-keterangan tersebut diatas,penulis menyimpulkan perawatan dan perbaikan adalah kegiatan untuk merawat fasilitas atau peralatan yang mengalami kerusakan kegiatan operasi dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.
B. Tujuan dan Jenis Perawatan
Dalam suatu usaha untuk dapat menggunakan terus fasilitas yang ada agar kelangsungan operasional dapat berjalan lancar sesuai yang direncanakan,maka dibutuhkan perawatan-perawatan yang baik terhadap fasilitas tersebut.
Berikut penulis uraikan tujuan-tujuan kegiatan perawatan menurut J.E.Habibie dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh pengoparasian kapal yang teratur dan lancar serta meningkatkan keselamatan Anak Buah Kapal perlengkapannya.
2. Untuk membantu para perwira kapal dalam merencanakan dan menata kegiatan dengan lebih baik yang berarti meningkatkan kemampuan kapal dan membantu mereka mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh manajer Operasi.
3. Memelihara peralatan dalam rangka untuk mencapai target Voyage yang telah ditentukan.
4. untuk meminimumkan waktu nganggur ( down time ) dari kemungkinan terjadi kerusakan.
5. mengadakan sutu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh sebaik mungkin dengan total biaya yang serendah mungkin.
6. memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal yang menyangkut perawatan dapat dilaksanakan secara teliti sehingga dapat mengendalikan biaya perawatan secara efisien.
7. Sebagai informasi umpan balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan.
8. mengusahakan agar terealisasi biaya Operasional Kapal terutama dalam Biaya Harian kapal atau Ship’s Daily Cost ( SDC ) tidak terlalu jauh melampaui yang telah dianggarkan sehingga sasaran hasil usaha pelayaran dapat tercapai J.E.Habibie ( 2000:30 )
Kegiatan perawatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat dibedakan atas dua macam, ( Sofyan Assuari : 1996,96 ) :
1. Perawatan berencana ( Preventive Maintenace )
Yang dimaksud dengan perawatan berencana ( Preventive Maintenance ) menurut corps ( 2000:13 ) adalah :
“kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya atau terjadinya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas operasi mengalami kerusakan pada waktu digunakan pada proses operasi”.
Dengan demikian,semua fasilitas operasi yang mendapatkan preventive Maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan.
Prevantive Maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam menghadapi fasilitas-fasilitas operasi yang termasuk dalam golongan “critical unit” menurut Corps BP3IP ( 2000:12 ) apabila :
a. Kegagalan pada unit akan membahayakan kesehatan,keselamatan manusia
b. Kegagalan akan mempengaruhi mutu produksi bahkan akan menghentikan produksi
c. Investasi Kapital pada unit kriris sangat tinggi
PT.Pupuk Sriwijaya menerapkan dua unit jenis Perawatan Penncegahan ( Preventive Maintenance ) yaitu Perawatan Rutin ( Routine Maintenance ) dan perawatan Berkala ( periodic Maintenence ).
a. Perawatan rutin ( Routine Maintenance )
Menurut J.E.Habibie ( 2000:17 ) adalah “kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin” misalnya pembersihan fasilitas atau perawatan,pelumasan ( lubricating ) atau pengecekan olinya,serta pengecekan isi bahan bakarnya dan termasuk pemanasan ( warming up ) dari mesin-mesin selama beberapa menit selama beroperasi.
b. Perwatan Berkala ( Periodic Maintenance )
Menurut J.E.Habibie ( 2000:17 ) adalah “kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodik dalam waktu tertentu” misalnya satu minggu sekali,satu bulan sekali,atau satu tahun sekali, Periodic Maintenance dapat dilakukan pula dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas operasi sebagai jadwal kegiatan,misalnya setiap seratus jam sekali dan seterusnya.
Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance adalah pembongkaran karburator,ataupun pembongkaran alat-alat dibagian system aliran bensin,penyetelan katub-katub pemasukan dan pembuangan cylinder mesin dan pembongkaran mesin atau fasilitas tersebut untuk penggantian pelor rode ( bearing ) serta servis ataupun overhaul besar maupun kecil.Oleh karena itu,perlu adanya sistem perencanaan perawatan.
Sistem perencanaan diterapkan dengan menggunakan sistem perawatan berencana,dengan tujuan memperkecil kerusakan.
Engkos Kosasih ( 1996:14 ) menjelaskan latar belakang terjadinya perencanaan perawatan (Planned Maintenance ) antara lain :
- Adanya berbagai peraturan dari pihak luar perusahaan yang terkait ( Esternal Regulation ) misalnya ISM Code,Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI )
- Peraturan dari dalam perusahaan sendiri dan buku manual ( Intruction Book )
- Perencanaan jangka pendek ( paling lama satu tahun ) dan perencanaan jangka panjang ( satu sampai dengan lima tahun ) dari perusahaan
2. Perawatan karena kerusakan ( Corrective Maintenance )
Adalah kegiatan perawatan yang dilakukan setelah adanya atau terjadinya kerusakan-kerusakan atau kelainan pada fasilitas-fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.Kegiatan corrective maintenance ini sering disebut dengan perbaikan atau reparasi.Namun corrective maintenance ini dapat menimbulkan kerugian.Engkos Kosasih (1996 : 17) menjelaskan antara lain :
a. Dua kerugian utama adalah:
- Timbulnya biaya repair
- Kapal delay menyebabkan biaya operasi naik
b. Kerugian kemungkinan hilangnya muatan dipelabuhan berikutnya yang disebabkan karena delay.
c. Jika spare part tidak tersedia, kemungkinan perlu menunggu dan biaya menjadi lebih tinggi.
d. Bila tidak direncanakan biasanya mengakibatkan kerusakan beruntun.Oleh karena itu kebijakan untuk melakukan corrective maintenance saja tanpa dibarengi prevaintive maintenance,akan menimbulkan akibat-akibat yang dapat menghambat ataupun memacetkan kegiatan operasi apabila terjadi sesuatu kerusakan secara tiba-tiba pada fasilitas operasi yang digunakan.
C. Pengertian Biaya Harian Kapal ( Ship’s Daily Cost )
Dalam mengoperasikan sebuah kapal dibutuhkan biaya, biaya yang dikaluarkan atau terealisir dalam rangka menghasilkan produk-produk maupun jasa.Didalam penelitian ini penulis hanya akan membahas biaya-biaya yang berkaitan dengan pengoperasian kapal,yang biasa disebut Biaya Harian Kapal yang merupakan komponen Biaya Operasional Kapal.
Menurut Abbas Salim ( 1993 : 39 ) pengertian biaya adalah :
“Pengorbanan yang dapat diukur dengan satuan yang sudah terjadi atau mungkin terjadi untuk mendapatkan sesuatu”.
Selanjutnya pengertian biaya menurut Ikatan Akutansi Indonesia ( 1991 : 18 ) adalah :
“ Pengorbanan yang dapat dilakukan secara ekonomis yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa”.
Disesuaikan dengan penelitian ini,maka pengertian Biaya Harian Kapal menurut Engkos Kosasih ( 1996 : 10 ) adalah :
“ Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan kapal agar kapal dapat dioperasikan dengan laik laut dan melaksanakan operasi dengan efisien untuk meraih penghasilan usaha pelayaran “.
Dalam kegiatan pengoperasian kapal biaya-biaya yang muncul dan diterapkan pada PT.Pupuk Sriwijaya dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Biaya Variabel ( Variabel Cost )
Adalah biaya yang jumlah keseluruhannya berubah sesuai dengan banyaknya volume jasa angkutan yang dihasilkan perusahaan atau sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas operasional.
2. Biaya Tetap ( Fixed cost )
Adalah biaya yang tidak berpengaruh oleh perubahan volume atau besarnya jasa angkutan yang dihasilkan
Komponen – komponen yang termasuk dalam biaya variable dan biaya tetap yang berlaku pada PT. Pupuk Sriwijaya terdiri dari :
1. Biaya Variable ( Variable Cost )
a. Bahan Bakar
Yaitu biaya pemakaian bahan bakar.Pemakaian bahan bakar dilaut cukup besar penggunaannya karena dipakai untuk menggerakan mesin induk maupun mesin bantu (Auxiliary Engine ) sedangkan di pelabuhan bahan bakar hanya untuk mesin bantu (Auxiliary Engine).
b. Minyak Pelumas
Yaitu biaya pengadaan lubricating oil dan grease untuk pemakaian setiap bulannya
c. Biaya Pelabuhan
Yaitu biaya-biaya selama kapal sandar dipalabuhan, seperti biaya pandu, biaya tambat, biaya rambu, biaya labuh, administrasi perijinan pelabuhan, biaya penjagaan kapalselama dipelabuhan.
2. Biaya Tetap ( Fix cost )
a) Gaji
Yaitu gaji crew aktif diatas kapal setiap bulan termasuk biaya perawatan kesehatan, biaya sijil buku pelaut dan pasport, makanan, seragam, dokuman crew, keperluan akomodasi, dsb
b) Kesejahteraan lainnya
Yaitu biaya- biaya lain diluar gaji seperti : Tunjangan Hari Raya (THR), Biaya Cuti, Asuransi Kesehatan, Uang Pesangon, Asuransi jiwa, dsb.
c) Perbaikan Dan Pemeliharaan
Yaitu biaya minyak pelumas pabrik, Biaya Suku Cadang Kapal, Biaya Pemeliharaan Pabrik Dan Kapal, Biaya pemeliharaan ruamh dinas, Biaya pemeliharaan dan perbaikan alat berat, Biaya perawatan dan perbaikan sarana lainnya.
d) Asuransi
Yaitu biaya asuransi kapal, gedung dan sarana lainnya, asuransi kendaraan dinas dan alat berat.
e) Jasa-Jasa
Biaya jasa konsultan, biaya jasa borongan
f) Pengankutan Perjalanan Dan Perhubungan
Yaitu biaya transportasi karyawan, biaya bahan bakar kendaraan alat berat, biaya perjalanan dinas, biaya telephone, fax, sie via satelit, biaya pos dan pengiriman dokument.

g) Biaya Umum kantor
Yaitu biaya alat-alat tulis kantor, biaya perlengkapan kantor, biaya buku dan perpustakaan, biaya pakaian dinas, biaya kerja praktek, biaya pendidikan dan latihan,biaya jamuan tamu-tamu perusahaan, biaya sewa, biaya fumigasi, biaya survey kapal, dsb.
h) Penyusutan
Yaitu biaya penyusutan aktiva tetap non rumah dinas dengan menggunakan Declining Metode.
i) Amortisasi
Yaitu biaya amortisasi perbaikan tahunan kapal / docking
D. Pengertian Pendapatan
Menurut tasnim Ali Widjanarko ( 1986 : 264 ) Pendapatan adalah:
“ Suatu ukuran nilai harta yang diterima dari pelanggan selama periode tertentu ; sama dengan harga barang – barang yang terjual dan jasa – jasa yang diserahkan selama masa tersebut”
Selanjutnya menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 23 adalah :
“ Kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan modal dan biasanya tersebut berwujud aliran kas yang masuk keunit usaha. Aliran kas masuk ini terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan penjualan dan out put perusahaan.”
Selanjutnya kamus lengkap ekonomi (1994 : 583 ) adalah :
“ Adalah hasil uang yang diterimah oleh suatu perusahaan dari penjualan barang – barang ( goods ) dan jasa – jasa ( service ) yang dihasilkannya”
Disesuikan dengan permasalahan ini maka pendapatan dari perkapalan PT. Pupuk Sriwijaya Palembang dari Pendapatan Freight menurut Hananto Suwedo adalah:
“ Balas jasa angkutan laut untuk menyampaikan muatan atau barang dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan “
E. Konsep Analisis Horisontal
Menurut Sofyan Syafri Harahap (1997 : 227 ) Analisa Horisontal adalah :
“ Teknik analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan atau data lainnya baik dalam bentuk rupiah atau dalam bentuk unit”
Sedangkan Salam Mannan dan Wahyudi ( 1994 : 34 ) mendefinisikan Analisis Horisontal adalah sebagai berikut :
“Suatu metode analisis yang dapat digunakan dengan cara membandinkan dan mengukur laporan keuangan untuk dua priode atau lebih dengan membandinkan serta mengukur laporan keuangan lebih dari satu tahun maka kita dapat mengetahui perkembangan dari suatu objek analisis “
Tujuan digunakannya analisis horisontal adalah untuk memperoleh gambaran atau hasil menganai perubahan perubahan yang terjadi baik pada biaya perawatan dan perbaikan yang merupakan komponen biaya operasional, dan juga terhadap hasil usahanya apakah terjadi kenaikan atau penurunan, dengan demikian diharapkan hasil analisis ini akan menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya.

F. Analisis Hubungan
Menurut Sugiono ( 2004 : 11 ) menjelaskan Analisis Hubungan / Penelitian assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Pada penelitian ini terdapat dua varible yang dihubungkan
Sugiono ( 2004 : 29 – 31 ) menjelaskan bahwa terdapat tiga bentuk hubungan yaitu :
1. Hubungan Simetris
“ Hubungan Simetris adalah suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang kebetulan munculnya bersama”
2. Hubungan Kausal / Sebab Akibat
“ Hubungan Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat “ jadi disini variable independen ( variable yang mempengaruhi ) dan variable devenden ( variable yang dipengaruhi ). Hubungan sebab akibat bila X maka Y contoh bila gaji pegawai negeri maupun swasta naik maka daya beli masyarakat akan naik jadi yang menyebabkan daya bali naik adalah adanya kenaikan gaji.
X

Y

Gambar 2.2 Hubungan Kausal / sebab Akibat
X mempengaruhi Y
Hubungan Kausal / Sebab Akibat ini yang penulis gunakan untuk menganalisis pengaruh biaya perawatan dan perbaikan terhadap hasil usaha Operasional dengan rumus :
a) Analisa Koefisien Korelasi :
n(∑XY) – (∑X)(∑Y)
r =
√[n(∑x2 ) – (∑X)2] [n(∑Y2) – (∑Y)2]
b) Analisis Koefisien Determinasi ( KP )
KP = r2 x 100%
3. Hubungan Interaktif / Timbal Balik
“ Hubungan Interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi”