Saturday, February 14, 2009

PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN PADA PT.PERTAMINA TONGKANG

ABDUL RAHMAN

NIM : 244-307-007


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki peluang sangat besar untuk mengembangkan usaha dibidang pelayaran, terutama dalam konteknya dengan pelaksanaan pembangunan dibidang ekonomi yang senantiasa menjadi perioritas utama.

Untuk meningkatkan kegairahan dan kegiatan ekonomi dalam pemerataan pembangunan nasional , maka diperlukan pembangunan didunia usaha meningkatkan taraf hidup,kecerdasan dan kesejahteraan rakyat serta untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai negara maritim bidang usaha pelayaran di Indonesia haruslah selalu mengikuti perkembangan dunia karena usaha pelayaran ilmunya senantiasa berkembang sesuai perkembangan zaman, serta kebutuhan akan sarana transportasi laut yang semakin canggih, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar dalam daerah globalisasi dapat diupayakan dengan mengerahkan segala sumber daya serta menciptakan pangsa pasar baru.

Pembinaan Pelayaran Nasional terus ditingkatkan dan diperluas termasuk penyempurnaan manajemen dan dukungan fasilitas pelabuhan sehingga transportasi laut makin mampu berperan mendukung Pembangunan Nasional dalam menyatukan seluruh wilayah tanah air. Armada transportasi laut terus ditumbuh kembangkan dengan dukungan fasilitas pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan kapal yang handal, didukung oleh tekhnologi yang sesuai agar mampu bersaing dengan pelayaran internasional. Hubungan yang terjadi antar berbagai daerah maupun negara menjadikan peluang terbuka lebar, hubungan kerja sama tersebut melahirkan keuntungan lintas batas masing-masing daerah maupun negara tersebut, dimana jalinan antara kedua daerah maupun negara telah terjadi hubungan secara timbal balik.

Perusahaan pelayaran bergerak dalam usaha jasa maritim yang mengurus terselenggaranya kelancaran arus barang antar pulau dan Ekspor Impor guna meningkatkan kegiatan ekonomi pada umumnya dan kegiatan ekspor komoditi Migas dan Non migas.Oleh karena itu, peningkatan efektifitas dan efisiensi usaha pelayaran bertujuan untuk meningkatkan pemasukan devisa negara, yang mengutamakan penggunaan kapal dalam negeri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mampu memenuhi kebutuhan transportasi barang baik ekspor maupun impor.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa maritim adalah” PT.PERTAMINA TONGKANG” yang merupakan anak perusahaanyang dibentuk oleh pertamina dengan maksud menjadi badan usaha secara tugas yang dapat melayani dan mendukung kebutuhan kegiatan Pertamina. Sedangkan hubungan Pertamina dengan PT.PERTAMINA TONGKANG adalah hubungan bisnis murni atas dasar persaingan bebas, untuk itu keunggulan komperatif dan kompetitif memegang peranan penting didalam merebut pasar. Pada saat ini pasar merupakan sasaran utama untuk diciptakan, direbut, dan dikuasai. Menciptakan, merebut dan menguasai pasar adalah merupakan suatu pekerjaan yang rumit, karena menyangkut kwalitas dan harga produk/jasa, disamping pendapatan dan kebutuhan konsumen serta dalam persaingan bebas selalu mengalami perubahan baik dalam jenis dan kwalitas produk maupun harga hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pendapatan selera, keinginan dan kebutuhan masyarakat.

Perubahan pasar juga dipengaruhi dan ditentukan oleh adanya perubahan produsen yang bebas keluar masuk pasar. Perubahan tekhnologi produksi yang mempengaruhi dan menentukan perubahan pasar persaingan bebas, saat ini tekhnologi produksi berkembang pesat sehingga jenis, kwalitas dan biaya produksi mengikuti tekhnologi tersebut. Maka untuk itu diperlukan pelayanan yang memuaskan kepada pemilik kapal, nakhoda/kapal yang berkunjung dipelabuhan, hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam GBHN(TAP MPR NO.11/1993).Ditegaskan : “Organisasi dan kelembagaan kelautan perlu dikembangkan agar makin terwujud sistem pengelolaan yang terpadu, serasi, efektif dan efisiensi, sehingga mampu memberikan pelayanan dan dorongan berbagai kegiatan ekonomi disekitar kelautan”.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pemilik kapal, nakhoda/kapal yang berkunjung dipelabuhan , maka pimpinan perusahaan perlu meningkatkan pendidikan dan pelatihan kelautan, agar terwujudnya sumber daya manusia yang ahli serta mempunyai potensi kelautan yang nyata dan handal. Demikian pula pada PT.PERTAMINA TONKANG, yang mempunyai Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran (SIUPP NO. BXXV-256 / AL) dan sudah lebih kurang 25 tahun berkecimpung dalam usaha Maritim dan keberadaannya cukup dikenal dikalangan usaha Maritim, maka salah satu kelanjutan usahanya dijamin oleh kegiatan pelayanan jasa keagenan kapal melalui pendekatan kwalitas layanan dan bercirikan “COSTUMER SATISFACTION” (pelayanan yang memuaskan).

Begitu juga PT.PERTAMINA TONGKANG cabang Dumai merupakan salah satu perusahaan selain memproduk jasa layanan keagenan kapal, juga melakukan difersifikasi usaha dalam bidang ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) atau bidang jasa transportasi dan bongkar muat barang dari/ke kapal yang pada umumnya pada kapal tanker yang berbobot muatan + 80.000 ton keatas di pelabuhan.

Sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai adalah pekerjaan yang ada kaitannya dengan Pertamina ataupun dengan Kontraktor Produksi Sharing (KSP) yaitu PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA, semua kegiatan dilaksanakan secara korporat, dibawah pimpinan seorang kepala cabang yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur PT. PERTAMINA TONGKANG Jakarta.

Bertitik tolak dari uraian dan penjelasan sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul "PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN PADA PT.PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI".

1.2.PERUMUSAN MASALAH

Keberhasilan dari Badan Usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, tidak terlepas dari kemampuan pimpinan dalam menggerakkan bawahan untuk dapat bekerja sama dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan.

Mengingat didalam suatu Badan Usaha keberadaan anggota sangat menunjang keberhasilan Badan Usaha tersebut, maka pimpinan dituntut untuk mengembangakan organisasinya, agar menjadi Badan Usaha yang lebih efektif dan efisien, dan bawahan mampu melaksanakan peranannya sehingga dapat melayani dengan baik.
Demikian halnya dengan PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai untuk dapat mengembangkan usahanya diperlukan strategi yang baik untuk setiap potensi usaha baik berupa kegiatan interen, investasi baru maupun kerjasama dengan perusahaan lain.
Namun usaha yang dibuat belum menunjukkan kepada perubahan atas budaya perusahaan agar lebih berorientasi kepada peningkatan kwalitas layanan dan kepuasan pelanggan. Dari permasalahan yang dikemukakan diatas maka yang menjadi permasalahan pokok dalam rencana penelitian ini adalah : "Bagaimana pelaksanaan strategi manajemen pada PT.PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai".

1.3.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.3.1.Tujuan Penelitian :

-Untuk mengetahui pelaksanaan strategi manajemen di PT.PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai.

-Untuk mengetahui upaya-upaya / faktor-faktor penghambat pelaksanaan strategi manajemen di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai.

1.3.2.Manfaat Penelitian :

-Sebagai bahan informasi dan analisa bagi suatu penelitian yang berkelanjutan baik dalam aspek yang sama ataupun aspek yang berlainan, serta untuk kepentingan ilmiah.

-Sebagai bahan pengetahuan dan menambah wawasan bagi penulis terutama yang berhubungan dengan strategi manajemen

1.4.METODOLOGI PENELITIAN

1.4.1.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan pada PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, kotamadya Dumai.
Pemilihan lokasi ini mempunyai alasan :
a. Strategis, bahwa PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai merupakan salah satu dari pada perusahaan pelayaran yang melayani dan mendukung kegiatan Pertamina dalam menghasilkan devisa negara.
b. Geografis, PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai terletak di propinsi Riau yang merupakan penghasil minyak nasional terbesar.

1.4.2. Populasi dan Sampel

Yang menjadi populasi penelitian adalah karyawan di PT.PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, sedangkan sampel penelitian mengingat jumlah populasi relatif sedikit maka semua karyawan diambil menjadi sampel dengan teknik sensus.

1.4.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang dilakukan di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, untuk memperoleh data yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a.Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung kegiatan PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik dan strategi pengembangan usaha.
b.Wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab dengan responden secara langsung guna melengkapi data yang belum terjaring dalam daftar pertanyaan responden.
c.Kuesioner
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang telah disusun secara sistematis yang akan diajukan kepada responden yang meliputi pelaksanaan teknik dan strategi pengembangan usaha.

1.4.4.Analisa Data

Setelah data diperoleh melalui penelitian,diklasifikasikan sesuai dengan jenis data, kemudian dianalisa dalam bentuk tabel-tabel, dan angka.




BAB 11

LANDASAN TEORI

2.1.KONSEP TEORITIS

Dalam mencari pemecahan terhadap permasalahan sebagaimana yang penulis kemukakan diatas, maka penulis akan mengemukakan beberapa konsep dan teori yang ada relevansinya dengan upaya pemecahan permasalahan penelitian.
PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai merupakan organisasi yang berbentuk perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pemberi pelayanan jasa kepelabuhan/maritim, hal ini diperkuat dengan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina No. 066/1983 tentang penugasan kepada PT. PERTAMINA TONGKANG menjadi operator didalam kegiatan pelayanan jasa pelabuhan/maritim untuk kegiatan migas dalam Diktum kedua dinyatakan : Yang dimaksud dengan jasa pelabuhan / maritim adalah " Jasa Tugboat, Tongkang, Mooring Boat, Fire Tug, Crew Boat, dan jasa lain yang terkait".Untuk dapat melaksanakan strategi manajemen tersebut diperlukan perubahan sosial yang strategis agar dapat mengoptimalkan nilai ekonomi sejalan dengan tujuan dan kemampuan organisasi.

Selanjutnya menurut Adam I. Indrawijaya bahwa : "Perhubungan sosial yang senjang akan banyak mempengaruhi keadaan dan kehidupan organisasi (perusahaan) pada masa mendatang, ini berarti setiap organisasi (perusahaan) baik swasta maupun pemerintah sudah barang tentu tidak akan terlepas dari gejolak dan perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat. Untuk itu organisasi (perusahaan) harus melakukan perubahan dan pengembangan guna menyesuaikan diri dengan keadaan disekitar organisasi tersebut".

Sedangkan untuk pengembangan dan perubahan organisasi yang ada hanya mungkin dilakukan dengan cara seiring dari keempat unsur yang harus dirobah dan dikembangkan, Keempat unsur tersebut adalah :

1. Unsur Tekhnological System

2. Unsur Managerial System

3. Unsur Human System

4. Unsur Organization System. (Adam I. Indrawijaya, 1983).

Keempat unsur tersebut harus dilakukan secara serentak, apabila suatu orgnisasi (perusahaan) hanya melakukan perubahan dan pengembangan dalam suatu sistem teknologi yang dipergunakan tetapi tidak melakukan perubahan dan pengembangan dari human system, maka semaju apapun teknologi yang digunakan tidak akan ada artinya. Karena manusia yang ada didalam organisasi tersebut tidak mampu menggunakan teknologinya.

Dengan pengembangan sumber daya manusia strategi perusahaan akan dapat dikembangkan antara lain dengan :

1. Strategi penelitian

2. Strategi Stabilitas

3. Strategi Perluasan

4. Strategi Kombinasi (Catherine Hayden, 1986)

Dari keempat strategi tersebut PT. PERTAMINA TONGKANG dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal perusahaan ditambah dengan kemandirian usaha Jasa Keagenan sebagai salah satu usaha yang profit centre adalah melaksanakan strategi perluasan atau strategi aliansi (kombinasi/mitra usaha). Strategi kombinasi atau aliansi dapat dilakukan dengan mengacu analisa SWOT.

S = Strengths (kekuatan)

W = Weaknesses (kelemahan)

O = Opportunity (kesempatan)

T = Threat (ancaman)

Jadi dalam merencanakan strategi yang akan dijalankan perusahaan harus diperhitungkan dan dianalisa apa-apa yang menjadi kekuatan kita, kelemahan, kesempatan apa yang dapat diraih serta ancaman yang mungkin akan terjadi.
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA dalam merumuskan dan menetapkan suatu strategi, berbagai tahap harus dilalui. Namun harus diakui bahwa dikalangan para pakar manajemen, tidak terdapat kesepakatan universal mengenai jumlah tahap-tahap tersebut. Kesepakatan universal yang ada ialah bahwa proses manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap. Namun menurutnya ada empat konsep teknik dan strategi yang lumrah dilalui yang penjabarannya mencapai dua belas konsep, keempat konsep strategi itu antara lain :

1. Bottom Up Planning (perencanaan dari bawah), Yaitu : Pendekatan kepercayaan strategis dengan memberikan tanggung jawab individu lapisan bawah hierarki organisasi untuk merumuskan rencana strategis. Maksud perencanaan dari bawah agar manager yang paling mengetahui bisnis dan akan dibebani tugas dan pelaksaannya, ikut merumuskan rencana itu.

2. Business Plan (rencana bisnis), yaitu rencana strategis untuk unit bisnis, biasanya rencana seperti itu diturunkan dari strategi kompetitif untuk unit bisnis itu dan merinci taktik, alokasi sumber, dan proyek untuk melaksanakan strategi itu.
3. Business Unit (unit usaha), yaitu suatu dasar unit usaha untuk mengembangkan strategi kompetitif. Suatu unit merupakan unit usaha hierarki perencanaan yang dapat berhubungan maupun tidak dapat berhubungan dengan unit usaha lain dalam hierarki organisasi.
4. Business Profiling (perencanaan profil bisnis), yaitu suatu proses pengumpulan data tentang bisnis, susunan industri dari saingannya, mencari profil bisnis yang seyogyanya merupakan proses berkesinambungan dengan mana perusahaan menambah informasinya tentang bisnis dan usahanya setiap tahun.

Untuk itu dalam pengembangan usaha perlu dilaksanakan oleh manager suatu perusahaan, agar perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.Begitu juga perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan keagenan kapal, diperlukan kemampuan manager untuk dapat memberikan motivasi kepada karyawan, sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas terutama pelayanan yang baik pada setiap kapal yang masuk.

Adapun teknik dan strategi pengembangan usaha jasa pelayanan keagenan kapal tanker asing yang dapat dilakukan dengan cara :

1.Sebelum kapal tiba dipelabuhan, teknik yang harus diberikan adalah memonitor rencana kedatangan kapal dipelabuhan, selanjutnya menginformasikan kepada pihak pemilik kapal perihal nominasi (jumlah) cargo/minyak yang akan dimuat selanjutnya mempersiapkan inclearance kapal dan dokumen muatan.

2.Pada waktu kapal tiba dipelabuhan, Dilaksanakan pengurusan kepada instansi terkait dipelabuhan yaitu kepada CIQP (Costum Imigration Quarantine dan Port Authority) agar kapal dapat tiba dipelabuhan dan sandar di dermaga dengan tepat waktu, semua keperluan nakhoda/crew kapal harus dilayani dengan baik, termasuk permintaan makanan, air, banker ataupun penyelesaian dokumen crew/kapal apabila ada yang expire serta mengurus repatriasi crew ke negara asalnya. Selanjutnya melaporkan kondisi kapal pada waktu tiba dipelabuhan (Arrival Condition).

3.Setelah kapal berangkat dari pelabuhan, dilaksanakan pelaporan kepada General Agent atau principal diluar negeri tentang kapan kapal tiba dipelabuhan, kapan mulai muat, jumlah dan jenis muatan, pelayanan yang telah diberikan serta rencana kapal tiba dipelabuhan tujuan. Selanjutnya melaporkan posisi/keadaan kapal pada waktu berangkat (Departure Condition).

Untuk itulah PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai sebagai perusahaan jasa keagenan harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada nakhoda/kapal yang berkunjung dipelabuhan Dumai.


2.2 KONSEP OPERASIONAL

Untuk mencapai kenyataan dalam rangka pengujian kebenaran penelitian, maka sejumlah konsep yang masih bersifat abstrak perlu dioperasionalkan lebih lanjut supaya benar-benar menyentuh pada fenomena yang kongkrit mengenai gejala-gejala yang diamati, konsep tersebut adalah Pelaksanaan strategi manajemen.

Pelaksanaan strategi manajemen dalam penelitian ini adalah melaksanakan atau mempraktekkan serangkaian keputusan dan tindakan yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh karyawan dalam rangka pencapaian tujuan, melaksanakan strategi perluasan/kombinasi yang tepat dan mengarah ke pola yang lebih baik bagi perusahaan maupun bagi lingkungan sekitarnya dari seluruh karyawan dalam menjalankan tugas perusahaan dibidang usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Strategi manajemen akan dilihat dari :

1. Perencanaan dari bawah.

Yang dimaksud dengan perencaan dari bawah adalah keberhasilan manejer dengan memberikan tanggungjawab kepada individu lapisan bawah untuk merumuskan rencana pelayanan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Teknik pengukurannya adalah :

Baik : Apabila rencana pengembangan usaha diterima oleh semua karyawan untuk program usaha perusahaan.

Cukup baik : Apabila rencana pengembangan usaha hanya diterima oleh sebagian karyawan untuk program usaha perusahaan.

Kurang baik : Apabila rencana pengembangan usaha tidak diterima oleh karyawan untuk program usaha perusahaan.

2. Rencana bisnis

Yang dimaksud dengan rencana bisnis disini adalah suatu rencana strategi untuk pengembangan usaha dengan merinci taktik, alokasi sumber program dan proyek rencana bisnis, ini dikatakan :

Baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha selalu memperhatikan taktik, alokasi sumber program dan proyek.

Cukup baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha kadang-kadang saja memperhatikan taktik atau teknik, alokasi sumber program dan proyek.
Kurang baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha tidak pernah memperhatikan taktik atau teknik, alokasi sumber program dan proyek
3. Unit usaha

Yang dimaksud dengan unit usaha dalam penelitian ini adalah suatu strategi untuk mengembangkan unit usaha yang merupakan tingkat terendah dalam hierarki organisasi dengan meyakinkan bahwa daya kompetitif satuan itu dapat diidentifikasikan dan suatu unit usaha harus mempunyai saingan pemasok, pembeli dan pengganti yang dapat dikenal dengan jelas.

Teknik pengukuran indikator ini adalah :

Baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha selalu memperhatikan saingan pemasok dan pembeli.

Cukup baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha kadang-kadang saja memperhatikan saingan pemasok dan pembeli.

Kurang baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha tidak pernah memperhatikan saingan pemasok dan pembeli.



4. Pencarian profil bisnis.

Yang dimaksud dengan pencarian profil bisnis dalam penelitian ini adalah suatu strategi untuk mengembangkan usaha dengan mengumpulkan data tentang bisnis dari saingannya, untuk informasi usahanya dalam satu tahun.

Teknik pengukuran indikator ini adalah :

Baik : Apabila karyawan dalam mengembangan usaha mampu mengumpulkan data tentang strategi bisnis dari saingannya.

Cukup baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha karang mampu mengumpulkan data tentang strategi bisnis dari saingannya.

Kurang baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha tidak mampu mengumpulkan data tentang strategi bisnis dari saingannya.



BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Perusahaan pelayaran bergerak dalam usaha jasa maritim yang mengurus terselenggaranya kelancaran arus barang antar pulau dan Ekspor Impor guna meningkatkan kegiatan ekonomi pada umumnya dan kegiatan ekspor komoditi Migas dan Non migas. Dalam merencanakan strategi yang akan dijalankan perusahaan harus diperhitungkan dan dianalisa apa-apa yang menjadi kekuatan kita, kelemahan, kesempatan apa yang dapat diraih serta ancaman yang mungkin akan terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

· Adam I. Indrawijaya, ORGANIZATION SYSTEM, Penerbit Sinar Baru, Bandung,1983

· Adam I. Indrawijaya, TEORI ORGANISASI, Penerbit Sinar Baru, Bandung,1989

· Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

  • Buku Panduan PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI
  • Buku Panduan PT. PERTAMINA TONGKANG JAKARTA