Sunday, February 15, 2009

“ANALISIS PENGARUH PRODUKTIFITAS BONGKAR MUAT BARANG TERHADAP KINERJA PELABUHAN SUNDA KELAPA”

DJEFFRI
244308008


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan ( barang dan penumpang ). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan ( interface ) dua moda angkutan atau lebih serta interface berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda darat ( truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun logistik.
Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang strategis yang terletak di mulut Sungai Ciliwung di Teluk Jakarta melambangkan pintu gerbang perekonomian mulai sejak kota Batavia dulu sampai dengan Jakarta sekarang. Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pintu gerbang ekonomi dalam arti membangkitkan ekonomi bagi daerah-daerah hinterland yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan daerah-daerah di luar pulau jawa seperti Sumatera, Kalimantan. Pada saat ini pelabuhan Sunda Kelapa sudah padat dikunjungi kapal lokal dan kapal pelayaran dari berbagi pelosok daerah, sehingga tingkat pemakaian dermaga sudah cukup tinggi.
Pelayanan yang diberikan oleh suatu pelabuhan pada umumnya adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap barang ( pelayanan bongkar muat). Pelayanan terhadap kapal meliputi sandar/berlabuh, pemanduan, dan penundaan. Pelayanan bongkar muat barang meliputi stevedoring, cargodoring, receiving, dan delivery. Pelayanan barang pada dasarnya menggunakan fasilitas ruang (gudang dan lapangan) penumpukan. Dalam kaitan dengan ini maka peran gudang lini 1 menjadi sangat signifikan dalam memfasilitasi/menampung aktifitas bongkar muat di pelabuhan. Untuk itu pelu ditekankan agar semaksimal mungkin fasilitas ini dimanfaatkan agar dapat menekan waktu yang tidak diperlukan sehingga port days dapat ditakan sekecil mungkin dan produktifitas dapat ditingkatkan. Dengan demikian, peningkatan kinerja pelabuhan yang dapat ditunjukkan melalui peningkatan produktifitas bongkar muat barang antara lain dapat di pengaruhi oleh aktivitas yang memanfaatkan fasilitas pokok seperti gudang lini 1, lapangan penumpukan, dermaga, dan lain-lain.

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Adapun maksud dari perumusan masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis akan mengindentifikasi permasalahan sebagai berikut :
a. Pelayanan terhadap kapal dan muatan di Pelabuhan Sunda Kelapa.
b. Kinerja operasional Pelabuhan Sunda Kelapa.
c. Hubungan pengaruh produktivitas bongkar muat barang terhadap kinerja Pelabuhan Sunda Kelapa.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana dampak/pengaruh dari produktifitas bongkar muat kapal terhadap kinerja operasional Pelabuhan Sunda Kelapa.
3. Pokok Masalah
a. Bagaimana produktifitas bongkar muat barang di Pelabuhan Sunda Kelapa?
b. Bagaimana kinerja operasional Pelabuhan Sunda Kelapa ?
c. Bagaimana pengaruh produktifitas bongkar muat barang terhadap kinerja Pelabuhan Sunda Kelapa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menggambarkan pelayanan terhadap kapal dan muatan di pelabuhan Sunda Kelapa.
b. Untuk mengevaluasi sejauh mana pengaruh produktivitas bongkar muat barang terhadap kinerja operasional pelabuhan Sunda Kelapa.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pelayanan terhadap kapal dan muatan di Pelabuhan Sunda Kelapa dan sebagai pematangan dari teori-teori yang didapat dari perkuliahan S1 Jurusan Manajemen Transportasi Laut STMT Trisakti.
b. Bagi Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai saran unutk pengambilan keputusan atau kebijakan di masa yang akan datang dalam mengembangkan pelabuhan, dan akan tetap menjadi pelabuhan bagi kapal pelayaran domestik dalam upaya mengangkut barang-barang untuk kebutuhan wilayah.

D. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini di uraikan metodologi penelitian melalui beberapa tahapan seperti :
1. Tahap pengumpulan data dan informasi sebagi tahap awal antara lain fasilitas pelabuhan, kunjungan kapal, volume bongkar muat barang dan kinerja utilisasi ruang penumpukan serta data-data yang terkait.
2. Tahap analisis dan evaluasi yang dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif dalam rangka menentukan pengaruh pelayanan barang terhadap kinerja pelabuhan khususnya dalam kaitan dengan arus bongkar muat.
3. Alat analisis yang digunakan adalah pendekatan statistik regresi. Analisis regresi merupakan metode khusus untuk memperoleh suatu hubungan matematis dengan asumsi adanya jenis hubungan tertentu yaitu linier didalam parameter yang belum diketahui. Parameter yang belum diketahui kemudian diduga dibawah asumsi lain dengan bantuan data yang tersedia untuk mendapatkan persamaan yang diinginkan. Manfaat persamaan yang diperoleh tersebut dapat diukur dan pemeriksaan dapat dilakukan terhadap asumsi-asumsi yang mendasari pendugaan tadi untuk melihat apakah asumsi-asumsi itu dapat diterima atau tidak.
Terdapat dua jenis variabel yaitu peubah bebas (independent variable) dan peubah terikat atau tidak bebas (dependent variable). Dalam hal ini independent variable yang digunakan adalah pelayanan barang dalam bentuk produktifitas bongkar muat yang diukur melalui ship output (TSHP/Ton Ship Hour at Port). Dependent variable yang digunakan adalah port stay atau lama kapal di pelabuhan yang salah satu diantaranya adalah berthing time.

E.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan secara umum latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori dan pengertian operasional pelabuhan, peranan Pelabuhan Sunda Kelapa, teori-teori bongkar muat.
BAB III GAMBARAN UMUM PELABUHAN SUNDA KELAPA
Pada bab ini berisi tentang data-data dan informasi fasilitas Pelabuhan Sunda Kelapa, data kunjungan kapal dan kinerja Pelabuhan Sunda Kelapa.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan analisis pelayanan bongkar muat barang, analisis kinerja pelabuhan, dan analisis pengaruh produktifitas bongkar muat terhadap kinerja operasional pelabuhan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang merupakan uraian singkat yang diambil dari hasil penelitian dan pembahasan serta sumbangan pemikiran berupa saran yang didapat dari hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Kinerja pelabuhan dapat ditujukkan oelh kualitas pelayanan terhadap kapal maupun barang di suatu pelabuhan. Variabel yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan atau kinerja operasional pelabuhan antara lain produktifitas bongkar muat yang antara lain diukur melalui variabel ship output, sedangkan kinerja operasional antara lain terdiri atas waiting time, berthing time, turn round time. Ship output (TSHP) sendiri merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur besarnya produktifitas bongkar muat kapal.
Peralatan bongkar muat sangat mempengaruhi lamanya kapal di dermaga, apabila alat bongkar muat kurang memadai maka produktifitas bongkar muat rendah, sebaliknya peralatan bongkar muat memadai serta SDM yang profesional maka produktifitas bongkar muat akan tinggi, dengan sendirinya kapal akan cepat meninggalkan dermaga atau berthing time dapat diperkecil.
Peranan Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai salah satu pelabuhan tujuan bagi pelayaran domestik dan pelayaran rakyat yang akan melakukan aktivitas bongkar muat berjenis barang keperluan rumah tangga dan bangunan dari berbagai daerah di seluruh pelosok nusantara, dan juga sekali merupakan tempat kegiatan ekonomi bagi suatu negara, oleh sebab itu dituntut tersedianya fasilitas pelabuhan yang memadai sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepelabuhan.