Thursday, June 4, 2009

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN PADA SMP DALAM RANGKA MENUJU SEKOLAH BERSTANDAR INTERNATIONAL

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU
MUHAMMAD ALI
244 308 031
ALIH PROGRAM BP3IP - STMT TRISAKTI


PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN PADA SMP DALAM RANGKA MENUJU SEKOLAH BERSTANDAR INTERNATIONAL
A. KONSEP PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN.
Konsep Total Quality Manajemen /TQM (Pengelolaan Mutu Total/ PMT) lahir dari beberapa dasawarsa yang lalu terutama untuk mengatasi beberapa masalah dibidang bisnis dan industri. Konsep itu telah diimplementasikan dengan sangat berhasil oleh dunuia bisnis dan industry di jepang, yang kemudian juga banyak dinegara lain. Di Indonesia, salah satu perusahaan yang pertama-tama menerapkan manajemen mutu pada tahun 1981 adalah PT. Astra International. Sejak itu trend penerapan TQM menjalar keberbagai perusahaan swasta sampai dengan BUMN.
Sangat menarik bahwa konsep TQM ini kemudian telaah kemungkinan penerapannya didunia pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. TMQ adalah system pengendalian mutu yang didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya adalah yang utama dalam setiap usaha. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, budaya kerja yang mantap harus terbina dan berkembang dengan baik dalam diri setiap karyawan yang terlibat dalam pendidikan itu. Motivasi, sikap, kemauan, dan dedikasi adalah bagian terpenting dari budaya kerja tersebut.
Dalam dunia pendidikan, filosofi TQM memandang pendidikan sebagai jasa dan usaha jasa pendidikan sebagai industry jasa dan bukan proses produksi, oleh sebab itu TQM berbicara tentang masukan (input) yaitu peserta didik, dan keluaran (output)yaitu lulusan, sebagaimana umum berpendapat. Tetapi TQM berbicara tentang pelanggan-pelanggan tersebut.

B. PERATURAN MENDIKNAS TENTANG PERATURAN STANDAR PENGAWASAN SEKOLAH/MADRASAH.
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional, No. 12 tahun 2007 tanggal 28 maret 2007 tentang Standar Pengawasan Sekolah/Madrasah, dimana aturan mendukung adanya TQM mengenai kompetensi pengawas sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah berisi dimensi sebagai berikut:
Kompetensi-kompetensi :
1. Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas satuan pendidikan
2. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya.
3. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawab.
Kompetensi keperibadian
1. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan stekholder pendidikan.
2. Menguasai metode, tehnik, dan prinsip-prinsip supervise dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan disekolah menengah dan sejenisnya.
3. Menyusun program kepengawasan berdasarkan berdasarkan visi-misi-tujuan dan program pendidikan sekolah menengah dan sejenisnya.
4. Menyusun metode kerja dan instrument yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan disekolah menengah dan sejenisnya.
5. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya disekolah menengah dan sejenisnya.
C. PRINSIP DALAM PENINGKATAN MUTU MELALUI PENDEKATAN TQM.
TQM dunia pendidikan adalah cara mengelolah lembaga pendidikan berdasarkan filosofi bahwa peningkatan mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur lembaga sejak dini secara terpadu dan berkesinambungan sehingga pendidikan sebagai jasa yang berupa proses pembudayaan sesuai dengan dan bahkan melebihgi kebutuhan para pelanggang baik masa kini maupun masa yang akan datang. Dengan pendekatan TQM pendidikan akan dapat dihasilkan lulusan yang bermutu , menjaga mutu serta selalu meningkatkan mutu secara berkesinambungan.
Ada beberapa prinsip-prinsip untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pendekatan TQM yaitu:
1. Mendorong guru atau tenaga pengajar dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangannya dalam mengajar.
2. Mengimpelementasikan pelaksanaan standar nasional pendidikan.
3. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan.
4. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, kerakteristik, dan kecendrungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran.
5. Membinbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran bedasarkan standar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan prinsip-prinsip perkembangan KTSP
6. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/tehnik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata pelajaran.
Selain prinsip diatas ada juga yang berperan secara tidak langsung dari jasa pendidikan yaitu orang tua siswa. Kepuasan orang tua siswa merupakan indicator yang sangat penting dalam menilai keberhasilan penerapan TQM disekolah. Dalam hal ini kepuasan siswa dan orang tua siswa akan tercipta jika hasil dari penerapan TQM benar-benar mampu meningkatkan kualitas pendidikan di SMP.
Pendapat yang mengatakan bahwa lulusan adalah produk pendidikan dinilai mempunyai kelemahan-kelemahan dasar, karena lulusan adalah individu yang berprilaku dan perbuatannya adalah sesungguhnya bukan hanya dipengaruhi ilmu dan keterampilan yang diperolah selama pendidikan, melainkan juga berbagai factor lain seperti motivasi belajar,sikap dan latar belakang keluarga serta pengaruh lingkungan. Oleh sebab itu, TQM menganggap produk pendidikan sebagai industri jasa pada hakekatnya adalah jasa dalam bentuk pelayanan yang diberikan oleh pengelolah pendidikan beserta seluruh karyawannya kepada para pelanggang sesuai dengan standar mutu tertentu.
Karena jasa pendidikan adalah adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggang untuk memenuhi kebutuhan mereka, maka mutu jasa pendidikan itu haruslah sesuai dengan atau melebihi kebutuhan itu. Dengan demikian, mutu jasa pendidikan adalah bersifat relatif, dengan kata lain mutu jasa pendidikan adalah baik dan memuaskan jika sesuai dengan atau melebihi kebutuhan pelanggang bersangkutan. Namun demikian mutu tersebut dapat diukur secara kualitatif, beberapa indikator lunak seperti rasa kepedulian dan perhatian terhadap kebutuhan para pelangang dapat dipergunakan. Disamping itu tingkat kepuasan dari pelanggang setelah menerima jasa pendidikan juga dapat merupakan indikator penting.
SMP X merupakan salah satu sekolah yang menuju sekolah berstandar sekolah international, untuk mewujudkan standar internasional tantangan yang dihadapi adalah meningkatkan kualitas pendidikan agar setara denga kualitas pendidikan dinegara-negara lain, dalam hal ini penggunaan TQM menjadi pilihan terbaik yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas, hal ini dikarenakan dengan menggunakan TQM maka sekolah akan mempunyai pedoman yang jelas dalam menuju kualitas yang diharapkan. Untuk mendapatkan kualitas sekolah yang baik, maka yang perlu diperhatikan tidak hanya dari segi sarana dan prasarana saja, tetapi juga sumber daya manusia yang ada disekolah yaitu kepala sekolah dan guru. Dalam hal ini siswa juga merupakan sumber daya manusia, khususnya sebagai pihak yang dikenai kebijakan pendidikan, sisiwa dalam hal ini berperan sebagai konsumen jasa pendidikan, sebagai konsumen kepuasan siswa adalah indikator terpenting dari keberhasilan TQM yang dilaksanakan disekolah.
D. MENGEVALUASI HASIL KINERJA DARI PENDEKATAN TQM

Untuk membuktikan keberhasilan dengan pendekatan TQM maka harus diadakan pengevaluasian dari hasil kinerja kepala sekolah, para tanaga pendidik/guru atau orang tua siswa dengan beberapa langkah agar mendapatkan hasil yang maksimal kepuasan dari siswa, atau orang tua siswa sebagai pelanggang. Adapun tahap kompetensi evaluasi pendidikan adalah:
1. Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar belajar siswa serta menganalisa untuk perbaikan mutu pembelajaran untuk tiap mata kuliah.
2. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
3. Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang pengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan.
4. Mengelolah dan menganalisis hasil data penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun kuantitatif.
Setelah diadakan pengevaluasian untuk membandingkan hasil penelitian pendidikan apakah terjadi penurunan, peningkatan atau sama aja dengan tahun-tahun sebelumnyasehingga perlu diadakan penelitian pengembangan dengan:
1. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
2. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

E. KESIMPULAN
1. Total Quality Management merupakan suatu metode/cara untuk meningkatkan kualitas/mutu pendidikan SMP.
2. Penerapan TQM memandang pendidikan sebagai industri jasa pendidikan dimana peserta didik sebagai input dan lulusan sebagai output.
3. Prinsip peningkatan pendidikan dengan pendekatan TQM yaitu dengan memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan.
4. Kepuasan siswa, orang tua siswa merupakan keberhasilan penerapan TQM.

Daftar pustaka:
1. http://www.skripsi-tesis.com/07/02/penerapan-total-quality-manajemen-pada-smp-x-dalam-rangka-menuju-sekolah-berstandar-internasional-pdf-doc.htm
2. http://media.diknas.go.id/media/document/4509.pdf
3. http://ariesmada.net/kurikulum/PERMEN%20No.%2012%20Tahun%202007%20%5Blampiran%5D.pdf