Monday, March 30, 2009

TUGAS KOREKSI

LAURENT


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai syarat untuk mendapatkan pengukuhan predikat kepelautan. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mengambil judul :
“Meningkatkan Pengetahuan Anak Buah Kapal Dalam Melakukan Tank Cleaning Dengan Benar, Pada Kapal MT.Sinar Emas. “
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini,baik ditinjau dari cara penyajian penulisan, materi dan tehnik penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan karya ilmiah ini agar berguna bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Para Dosen pengajar di STMT TRISAKTI Jakarta
2. Rekan-rekan pasis ANT-II periode III Tahun 2008
3. Istri yang tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini
Akhir kata penulis berharap, semoga karya ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak .

Jakarta , Maret 2009

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
GLOSARIA .............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Pokok Permasalahan ............................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................... 2
D. Lingkup Bahasan ..................................................................................... 3
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 3
BAB II KONDISI SAAT INI
A. Keahlian ABK dalam melakukan tank cleaning........................................ 5
B. Jarak Antara Pelabuhan Muat Dengan Pelabuhan Tujuan .................... 6
C. Peralatan yang digunakan untuk tank cleaning dan peralatan pendukung lainnya ................................................................................. 7
BAB III PERMASALAHAN
A. Kurangnya Pengetahuan ABK dalam melakukan prosedur tank cleaning yang benar ...................................................................... 9
B. Tekanan pompa air yang digunakan kurang memadai dalam pencucian tanki ..................................................................................... 9
C. Sisa minyak dan air yang ada dalam line pipa ..................................... 10
D. Sisa Karat dalam tangki dan pipa mempengaruhi muatan ................. 10
E. Jarak dan waktu yang pendek mempengaruhi hasil yang maksimal... 11
F. Portable butterworth sering mengalami kemacetan ............................ 11
BAB IV PEMBAHASAN
A. PENYEBABNYA MASALAH ;
1. ABK Yang baru Sign on,Kurang Berpengalaman Didalam Pekerjaan Tank Cleaning ............................................................ 14
2. ABK Kurang Memahami Mengenai Perawatan Alat-Alat Tank Cleaning Dan Pengukur Gas Yang Ada Didalam Tangki ............ 15

B. PEMECAHANNYA MASALAH
1. ABK Yang baru Sign on,Kurang Berpengalaman Didalam Pekerjaan Tank Cleaning
a) Diberikan Familiarisasi dan Pemahaman Diatas Kapal Mengenai Prosedur Tank Cleaning ....................................... 16
b) Dilakukan Training Dikantor Mengenai Prosedur Tank Cleaning ................................................................................ 24
2. ABK Kurang Memahami Mengenai Perawatan Alat-Alat Tank Cleaning Dan Pengukur Gas Yang Ada Didalam Tangki
a) Diberikan Training Di Kantor Mengenai Perawatan Alat- Alat Tank Cleaning ,Pengukur Gas Serta Perawatan Ruang Muat.......................................................................... 27
b) Diberikan Familiarisasi Di Atas Kapal Mengenai Perawatan Alat-Alat Tank Cleaning,Pengukur Gas Serta Perawatan
Ruang Muat ......................................................................... 27

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 31
B. Saran ............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA


GLOSARIA


Tank Cleaning : Mencuci tangki muatan
Portable Butterworth : Alat untuk mencuci muatan yang dapat dipidah-pindah dari satu tangki ke tangki yang lainnya.
Combustible Gas Test : Alat untuk mengukur gas hydrocarbon yang ada di dalam tangki.
Oxygen Tester : Alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam tangki ataupun ruangan.
Pompa General Service : Pompa yang dapat digunakan untuk segala keperluan baik untuk pompa kebakaran ataupun untuk memompa air yang digunakan untuk tank cleaning.
Gas Free : Kegiatan untuk membebaskan gas yang ada dalam tangki.
Kapal Tanker : Menurut Engkos Kosasih,M.Mar.E., S.E., M.M dan Capt.Hananto Soewedo, M.Mar., S.E., M.M., Ph.D. (2007:15), bahwa Kapal Tanker adalah Kapal untuk mengangkut muatan cair.karena muatan cair bisa bebas bergerak ke belakang/depan,kiri/kanan yang membahayakan stabilitas kapal,maka ruangan kapal dibagi dalam beberapa compartement vertikal yang berupa tangki-tangki.





BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang wilayahnya sangat luas, sehingga Negara kita membutuhkan sarana transportasi laut yang sangat besar.Hal itu digunakan untuk pendistribusian kebutuhan pokok maupun bahan bakar di seluruh wilayah Indonesia.Dalam pendistribusian tersebut dibutuhkan kapal tanker sebagai sarana transportasi.
Kegiatan pemuatan kapal tanker harus mempersiapkan kondisi tanki muat yang sesuai dengan minyak yang akan dimuat, karena jenis minyak mempunyai karakter yang berbeda-beda dari jenis minyak satu dengan minyak yang lainnya. Tugas seorang Mualim I di atas kapal tanker minyak harus mengetahui cara pemuatan dengan mempelajari jenis minyak terakhir yang dibongkar terhadap minyak yang akan dimuat. Data-data mengenai jenis minyak dapat diketahui dari cargo data sheet. Sedangkan apabila ada perubahan muatan dari cargo yang dibongkar berbeda dengan cargo yang dimuat diperlukan pencucian tanki( tank cleaning). Pelaksanaan tank cleaning harus dilakukan sesuai dengan prosedur tank cleaning guide agar dalam pemuatan tidak berpengaruh terhadap muatan yang akan dimuati. Karena apabila tidak dilakukan pencucian tangki dengan benar maka minyak yang dimuat dalam tangki dapat mengalami kerusakan sehingga dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar terhadap pemilik muatan.
Hal ini telah kami alami pada saat kami bekerja diatas kapal MT.Sinar Emas sebagai Mualim 1,dimana kami dapati terdapat beberapa orang crew yang belum pernah sama sekali bekerja diatas kapal tanker,dan ini sangat menggangu kelancaran pekerjaan tank cleaning,dan hasil daripada tank cleaning tersebut yang berimbas kepada kerugian pemilik kapal dan pemilik muatan.
Yang dimaksud tank cleaning adalah meliputi pekerjaan-pekerjaan pencucian tanki-tanki muatan,kamar pompa, pengangkatan karat dalam tangki,pencucian pipa yank akan dimuat ataupun pipa yang digunakan untuk pembongkaran,serta pembebasan gas hydrocarbon yang ada( gas free ) dalam tangki yang akan dimuat. Mengingat betapa perlunya pelaksanaan tank cleaning dalam pemuatan maka penulis merasa perlu menuliskan makalah ini dengan judul “ Meningkatkan Pengetahuan Anak Buah Kapal Dalam Melakukan Tank Cleaning Dengan Benar Pada Kapal MT. Sinar Emas “.

B. POKOK MASALAH
“Bagaimana melaksanakan tank cleaning dengan baik, sehingga apabila dilakukan pemuatan yang berbeda jenis sehingga tidak mengakibatkan kerusakan muatan yang akan dimuat”.

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Agar kapal dan crew dapat melaksanakn kegiatan pencucian tangkidengan benar untuk menghindari kerusakan muatan yang akan dimuat,agar kapal pencharter kapal tidak mengalami kerugian yang diakibatkan dalam melakukan pekerjaan pencucian tangki yang salah. Karena akibat dari kerusakan muatan yang dimuat dapat mengakibatkan kerugian baik kepada pemilik muatan ataupun pemilik kapal yang dapat di klaim oleh pemilik muatan akibat kerusakan muatan tersebut. Maka dengan demikian penulis bertujuan menekan resiko kesalahan dalam prosedur pencucian tangki sehingga terhindar dari kerusakan muatan yang akan dimuat.
2. Manfaat Penulisan
a. Agar masalah-masalah yang terjadi pada waktu pencucian tangki dapat menghasilkan hasil yang maksimal,serta menekan seminimalkan mungkin kecelakaan yang diakibatkan pada saat pencucian tangki.

b. Meningkatkan kemampuan kerja bagi crew dalam melaksanakan kegiatan pencucian tangki,sehingga crew kapal agar selalu mengikuti standar keselamatan dalam prosedur pencucian tangki kapal.
c. Manfaat terhadap kepentingan dunia akademik adalah dengan memberi gambaran yang singkat dan jelas mengenai tata cara pelaksanaan pencucian tangki yang benar.

D. Lingkup Bahasan
Mengingat begitu luasnya permasalahan yang harus dibahas maka penulis hanya membatasi bahasannya dalam ruang lingkup mengenai “Kurangnya Pengetahuan Abk dalam melakukan tank cleaning dengan benar” . Dimana anak buah kapal diberikan penjelasan mengenai prosedur atau tata cara pelaksanaan pencucian tanki dengan benar,sehingga tidak mengakibatkan kerusakan muatan yang akan dimuat yang berbeda jenis dari jenis terakhir muatan yang telah dibongkar.

E. Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan cara :
1. Pengalaman
Metode Observasi merupakan suatu metode yang sistematis dan yang dipertimbangkan dengan baik melalui pengamatan,penyelidikan dan penelitian secara langsung pada obyek yang dijadikan topic,sewaktu penulis bekerja pada kapal MT.Sinar Emas.

2. Tinjauan Kepustakaan
Yaitu Penulis mengadakan adanya tambahan-tambahan bahan makalah ini dengan cara mengambil sumber data-data dokumen kapal serta buku-buku sebagai bahan referensi yang mendukung penyusunan makalah ini.




BAB II
KONDISI SAAT INI

Dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar untuk keperluan masyarakat Indonesia maka semakin banyak dibutuhkan kapal tanker sebagai sarana pengangkut bahan bakar cair tersebut. Namun dalam proses pemuatan bahan bakar cair tersebut dibutuhkan persiapan ruang muat yang harus sesuai dengan muatan yang akan dimuat.
Dalam mempersiapkan ruang muat di atas kapal tanker harus melakukan tank cleaning sesuai dengan prosedur tank cleaning yang benar. Tetapi dalam persiapan ruang muat dengan melakukan tank cleaning mengalami banyak kendala antara lain adalah
A. Keahlian ABK Dalam Melakukan Tank Cleaning
MT. Sinar Emas merupakan kapal tanker yang dilengkapi dengan 3 pompa yangberbeda line pipa,serta dapat dimuati 3 jenis muatan yang berbeda sekali muat. Sehingga proses pekerjaan tank cleaning sangat diperlukan dalam mempersiapkan ruang muat di kapal tersebut. Anak buah kapal yang ada diatas MT. Sinar Emas terutama untuk juru mudi ataupun kelasi yang baru naik diatas kapal ada beberapa anak buah kapal yang belum pernah bekerja di atas kapal tanker. Dengan demikian abk yang belum pernah bekerja diatas kapal mengalami kendala tentang pekerjaan tank cleaning.
1. Adapun kendala terhadap ABK yang belum pernah bekerja diatas kapal tanker adalah :
a. Setelah ABK sign on diatas kapal maka dilakukan familiarisasi tidak dapat secepatnya mengerti mengenai semua peralatan yang ada dan akan digunakan pada saat pekerjaan tank cleaning. Jadi pada saat pekerjaan tank cleaning anak buah kapal yang belum mengerti diperintahkan untuk melihat dan belajar mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan tersebut. Dengan berkurangnya tenaga salah seorang anak buah kapal karena kekurang mengertian mengenai pekerjaan tank cleaning maka akan membuat lebih lama pekerjaan tank cleaning dalam mempersiapkan ruan muat dapat berakibat kerusakan muatan,hal ini terjadi karena kondisi terakhir dari tangki setelah dibongkar adalah memuat muatan yang berbeda jenis dengan muatan yang akan dimuat maka dapat mengakibatkan kerusakan muatan, tetapi tidak semua muatan yang berbeda jenis harus dilakukan pekerjaan tank cleaning atau gas free .Dengan demikian sangat diperlukan sekali keahlian anak buah kapal mengenai pekerjaan tank cleaning.
b. Walaupun pekerjaan pembersihan tanki telah dilakukan dengan benar,tetapi ada beberapa anak buah kapal yang mengerti mengenai tindakan yang dilakukan setelah pencucian tanki yaitu mengenai pembersihan kotoran yang ada di ruang yang akan dimuat. Karena ada jenis muatan oil product yang membutuhkan kondisi ruang muat yang bersih dari sisa air yang digunakan untuk tank cleaning beserta bebas karat yang dapat mempengaruhi kualitas dari minyak yang dimuat didalam tanki tersebut.

B. Jarak Antara Pelabuhan Bongkar Dengan Pelabuhan Muat
Pada saat penulis bekerja di MT.Sinar Emas kondisi waktu yang sangat sedikit merupakan kendala yang besar dalam melakukan pekerjaan tank cleaning .Maka dalam pekerjaan tank cleaning ini dibutuhkan keahlian anak buah kapal dalam melakukan pekerjaan tersebut.Selama penulis berada diatas kapal jarak antara pelabuhan untuk membongkar muatan menuju pelabuhan muat sangat dekat yaitu dari pelabuhan bongkar Depot Pertamina Samarinda dan pelabuahan muat Unit Pengolahan V Balikpapan jarak tersebut hanya ditempuh dalam waktu pelayaran 2 jam . Dengan adanya anak buah kapal yang belum mengerti mengenai pekerjaan tank cleaning tersebut selain mengurangi tenaga dalam melakukan pekerjaan tank cleaning juga harus mengawasi anak buah kapal tersebut dalam membantu pekerjaan tank cleaning. Dengan demikian pekerjaan tank cleaning kurang maksimal, walaupun demikian dari pihak pencharter yaitu Pertamina selalu menginginkan setibanya kapal di pelabuhan muat dapat segera melakukan kegiatan pemuatan dengan segera . Sehingga dengan keterbasan waktu yang ada maka harus dilakukan pekerjaan tank cleaning beserta persiapan pemuatn tanki yang lain dengan baik dan tidak boleh menimbulkan kegagalan dalam proses pemuatan.

C. Peralatan Yang Digunakan Untuk Tank Cleaning dan Peralatan Pendukung Lainnya.
Dalam melakukan pekerjaan tank cleaning anak buah kapal memerlukan peralatanyang memadai untuk digunakan sebagai alat pembersihan tank tersebut. Adapun alat yang digunakan sebagai sarana harus dilakukan perawatan yang baik, sehingga pada saat penggunaan dapat digunakan dengan maksimal. Dari beberapa anak buah kapal yang baru sign on diatas MT.Sinar Emas dan ada beberapa anak buah kapal yang baru mengenal kapal tanker sehingga kurang mengerti mengenai penggunaan peralatan tersebut. Sedangkan abk yang telah lama berada diatas kapal dan mengertai mengenai penggunaan peralatan kadang kala kurang memperhatikan mengenai perawatan terhadap peralatan yang digunakan untuk tank cleaning.
Selain itu ada sebagian anak buah kapal kurang mengoptimalkan penggunaan peralatan tank cleaning. Karena abk kurang mengetahui mengenai bahaya yang diakibatkan pada saat pekerjaan tank cleaning. Karena abk yang merasa telah lama bekerja diatas kapal tanker menganggap pekerjaan tank cleaning tidak mengandung resiko yang berbahaya. Adapun bahaya lain yang tidak mengerti oleh abk yang baru sign on di MT. Sinar Emas adalah bahaya yang disebabkan oleh gas beracun yan ada di ruangan tertutup. Maka diberikan penjelasan tata cara memasuki ruangan tertutup. Adapun hal-hal lain yang kurang dimengerti dalam pekerjaan tank cleaning adalah :



1. Besarnya tekanan pompa air yang digunakan untuk tank cleaning.
2. Perawatan terhadap alat-alat yang digunakan untuk tank cleaning,antara lain portable butterworth,fan,hydrocarbon test equipment,oxygen meter.
3. Penanganan sisa air baik yang ada di dalam kamar pompa setelah tank cleaning.
4. Pembersihan sisa muatan minyak baik yang ada di dalam tanki, line,kamar pompa.
Dari hal-hal tersebut diatas maka dalam melakukan pekerjaan tank cleaning diatas kapal MT.Sinar Emas harus diberikan penjelasan dengan baik tentang semua bahaya dan pekerjaan yang benar mengenai tank cleaning.

















BAB III
PERMASALAHAN

A. Kurangnya Pengetahuan ABK Dalam Melakukan Prosedur Tank Cleaning Yang Benar
Tank Cleaning merupakan pekerjaan yang selalu dilakukan di kapal tanker, sehingga abk khususnya Deck Departement merupakan pekerjaan yang biasa dikerjakan setiap saat apabila muatan yang akan dimuat berubah atau berbeda jenis dengan muatan yang terakhir yang dibongkar. Jadi Crew deck departement khususnya dalam melakukan pekerjaan tank cleaning,bekerja berdasarkan dari pengalaman yang selama ini dilakukan diatas kapal. Sehingga pekerjaan tanpa ada control yang maksimal karena pekerjaan tidak berdasarkan dari prosedur tank cleaning yang benar. Sehingga crew membutuhkan familiarisasi dan penjelasan mengenai prosedur tank cleaning yang benar.

B. Tekanan Pompa Air Yang Digunakan Kurang Memadai Dalam Melakukan Pencucian Tangki
Dalam melakukan pekerjaan tank cleaning menggunakan alat bantu yang disebut dengan butterworth machine. Butterworth machine yang ada diatas kapal adalah jenis portable,dalam penggunaannya butterworth digerakkan dengan menggunakan tekanan dari air yang dipompa dari kamar mesin dengan menggunakan pompa general service yang ada di kamar mesin. Sedangkan pengoperasian pompa general service dioperasikan oleh oiler jaga. Pada saat pengoperasian sering terjadi tekanan pompa air yang kurang sehingga mengakibatkan butterworth tidak dapat berputar atau beroperasi dengan maksimal. Kendala ini diakibatkan oleh factor keahlian dari oiler jaga dalam mengoperasikan pompa general service tersebut. Selain hal tersebut ada beberapa bagian dari line pipa pompa general service tersebut,mengalami korosive sehingga mengakibatkan kebocoran dan dapat mengurangi tekanan air yang dihasilkan dari pompa general service tersebut. Untuk hal tersebut diatas maka perlu adanya pengarahan dan perbaikan line pipa pompa general service tersebut.

C. Sisa Minyak Beserta Air Yang Ada Didalam Line Pipa dan Line Yang Ada Dalam Kamar Pompa Dapat Mempengaruhi Muatan Yang Akan Dimuat.
Kamar pompa merupakan sarana vital di kapal tanker, karena kamar pompa tersebut ditempatkan pompa yang digunakan untuk melakukan kegiatan membongkar muatan yang ada di dalam tangki. Jadi didalam kamar pompa dilengkapi dengan sarana pipa-pipa yang menghubungkan antara tangki muatan dengan manifold yang digunakan sebagai sarana penghubung antara kapal dengan selang darat. Maka setelah selesai kegiatan membongkar muatan line pasti ada sisa minyak didalam line pipa tersebut. Pada tank cleaning ABK yang melakukan kegiatan tersebut sering tidak dilakukan pembersihan line pipa yang ada didalam kamar pompa ataupun yang tersisa di line dari tangki ataupun line yang digunakan untuk membongkar muatan. Dengan demikian maka perlu diadakan pengarahan kepada ABK dalam melakukan tank Cleaning selain melakukan pembersihan tanki juga perlu melakukan pembersihan line yang akan digunakan.

D. Sisa Karat dan Kotoran Yang Ada Didalam Tangki Dan Line Pipa Mempengaruhi Muatan Yang Akan Dimuat
Tangki muatan kapal tanker yang hanya mempunyai lapisan coating ada kemungkinan mengalami tingkat korosive yang tinggi, baik yang disebabkan oleh muatan sendiri ataupun dari proses korosive air laut dari sisa air tank cleaning. Semakin lama umur kapal kemugkinan besar karat yang ada di dalam tangki semakin banyak. Setiap tangki muatan mempunyai tingkat korosive yang berbeda-beda antara tangki yang satu dengan tangki satunya. Sedangkan dalam proses mempersiapkan tangki diperlukan pembersihan tangki dari karat karena ada salah satu jenis muatan yang sangat terpengaruh terhadap karat tersebut. Jadi proses pekerjaan pembersihan tangki selain pembersiahn dengan menggunakan air laut juga dilakukan pembersihan karat yang ada di dalam tangki tersebut.

E. Jarak dan Waktu Yang Pendek Mempengaruhi Hasil Yang Maksimal Dalam Pencucian Tangki Muatan.
Dalam melakukan kegiatan pengangkutan muatan jarak antara pelabuhan muat dengan pelabuhan bongkar sangat mempengaruhi pekerjaan tank cleaning tersebut. Karena semakin pendek jarak antara pelabuhan muat dengan pelabuhan bongkar,waktu pengerjaan tank cleaning semakin berkurang, karena dari pihak pencharter kapal yaitu Pertamina menginginkan secepatnya kapal dapat segera melakukan kegiatan memuat sehubungan dengan kebutuhan bahan bakar masyarakat daerah setempat yang sangat besar. Jadi pengerjaan tank cleaning harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan tersebut harus dilakukan sesuai prosedur sehingga dalam melakukan kegiatan pemuatan tidak mengalami hambatan yang disebabkan karena tangki belum siap, yang dikarenakan kondisi tangki yang belum memenuhi standar pemuatan dari Pertamina.

F. Portable butterworth Yang Digunakan Sering Mengalami Kemacetan Dalam Pengoperasian Karena Adanya Kotoran Yang Masuk Kedalam Alat Tersebut
Butterworth portable merupakan sarana utama untuk melakukan pengerjaan tank cleaning, tetapi dalam melaksanakan pengerjaan tank cleaning sering terjadi kemacetan portable butterworth tersebut baik karena kurangnya tekanan air dari pompa ataupun masuknya kotoran kedalam alat tersebut. Jadi Portable butterworth harus dilakukan berkala, karena apabila tidak dilakukan perawatan secara berkala ada kemungkinan ada kotoran yang dapat menyumbat portable butterworth tersebut. Dari permasalahan tersebut diatas dapat dianalisis dengan menggunakan USG :

PROSES PENENTUAN MASALAH MELALUI U.S.G
NO MASALAH ANALISIS
BANDING U S G NILAI
U NILAI
S NILAI
G NILAI
T PRIORITAS
A Kurangnya pengetahuan
Abk dalam melakukan tank cleaning dg benar A – B
A – C
A – D
A – E
A - F A
A
A
A
A B
A
A
A
A A
C
A
A
F 5 4 3 12

I
B Tekanan pompa air yang kurang sehingga tdk mencapai tekanan yang diinginkan B – C
B – D
B – E
B – F
B
D
B
F B
B
B
F C
D
E
F 2 4 - 6

V
C Sisa minyak dan air dalam line pipa C – D
C – E
C - F C
E
F C
E
C D
E
C 1 2 3 6
I V
D Sisa karat dan kotoran yang ada dlm tanki dan line pipa D – E
D - F E
F E
F E
F 1 - 2 3
VI
E Jarak dan waktu yg pendek E - F E E E 3 3 4 10 II
F Portable butterworth yg kurang terawat - - - - 3 2 3 8
III


KETERANGAN PENDEKATAN U.S.G

U = URGENCY
Adalah masalah yang apabila tidak segera diatasi akan berakibat fatal dalam jangka panjang

S = SERIOUSNESS
Adalah masalah yang apabila terlambat diatasi akan berdampak fatal terhadap kegiatan tetapi berpengaruh pada jangka pendek

G = GROWTH
Adalah masalah potensial untuk tumbuh dan berkembangnya masalah dalam jangka panjang dan timbulnya masalah baru dalam jangka panjang masalah

Berdasarkan hasil analisa dengan metode USG maka prioritas dari masalah yang diperoleh adalah :

“ Kurangnya Pengetahuan ABK Dalam Melakukan Prosedur Tank Cleaning Yang Benar.“

















BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan identifikasi masalah pada bab III melalui metode USG didapat masalah pokok yang paling dominan yaitu :
“ Kurangnya Pengetahuan ABK Dalam Melakukan Prosedur Tank Cleaning yang benar. . “
A.Penyebabnya
1. ABK Yang Baru Sign On di Atas Kapal Kurang Berpengalaman Didalam Pekerjaan Tank Cleaning
Pekerjaan tank cleaning di atas kapal memerlukan keahlian dan ketrampilan abk dalam pekerjaan ini,karena ketrampilan abk dalam mempergunakan peralatan untuk tank cleaning yang ada diatas kapal harus digunakan secara baik dan maksimal, maksimal disini adalah menggunakan sesuai dengan fungsi secara baik dan benar,dan ini sangat menentukan keberhasilan dari hasil pekerjaan tank cleaning tersebut. Salah satu penyebab kurang Pengalaman abk yang bertugas disebabkan karena belum pernah bekerja/bertugas diatas kapal tanker minyak. Dengan adanya hal tersebut merupakan kendala terhadap kegiatan tank cleaning, karena abk tersebut harus mempelajari bagaimana alat-alat yang digunakan untuk tank cleaning.
Penggunaan alat-alat yang akan digunakan untuk tank cleaning harus di familiarisasikan terhadap semua crew yang telah sign on diatas kapal dan yang mempunyai tugas secara langsung terhadap pekerjaan tank cleaning di atas MT.Sinar Emas. Hal –hal yang perlu diberikan familiarisasi dan tugas pekerjaan yang dilakukan pada saat tank cleaning. Karena dalam melakukan pekerjaan tank cleaning merupakan pekerjaan team yang tidak dapat dikerjakan secara perseorangan anak buah kapal.
2. ABK Kurang Memahami Mengenai Perawatan Alat-alat Tank Cleaning , Alat-alat Pengukur Gas,Serta Perawatan Terhadap Ruang Muat.
Kemampuan abk dalam melakukan perawatan alat-alat yang ada di atas kapal berbeda-beda antara anak buah kapal satu dengan abk lainnya. Untuk abk yang telah lama bekerja di atas kapal tanker minyak mempunyai ketrampilan yang lebih dalam melakukan perawatan terhadap alat-alat yang digunakan untuk tank cleaning daripada abk yang belum pernah bekerja diatas kapal tanker. Perawatan yang baik terhadap alat-alat yang digunakan untuk tank cleaning merupakan salah satu faktor untuk membantu kelancaran dalam pekerjaan tank cleaning.
Penyebab lain perbedaan pemahaman mengenai sumber daya manusia terutama abk yang bekerja di atas kapal. Untuk abk yang mempunyai kelebihan ilmu dalam bidang mesin atau abk yang mempunyai kelebihan ilmu dalam bidang mesin atau abk yang mempunyai latar belakang pendidikan mesin akan lebih cepat memahami mengenai perawatan terhadap alat-alat tank cleaning yang ada diatas kapal.
Hal demikian terjadi dikarenakan ada sebagian crew yang belum pernah bekerja diatas kapal ataupun ada beberapa crew yang belum pernah sama sekali bekerja diatas kapal tanker sehingga tidak mengetahui beberapa prosedur mengenai perawatan alat-alat yang digunakn setelah melakukan kegiatan tank cleaning diatas kapal tanker.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perawatan tangki yang digunakan untuk ruang muat. Karena apabila terlalu banyak karat yang ada di dalam tangki maka karat di dalam tangki dapat mengakibatkan perubahan warna terhadap muatan yang dimuat nantinya.





B. PEMECAHANNYA

1. ABK Yang Baru Sign On di Atas Kapal Kurang Berpengalaman Di dalam Pekerjaan Tank Cleaning
Dengan adanya permasalahan abk yang kurang memahami permasalahan mengenai pekerjaan tank cleaning yang baik dan benar, maka sangat mempengaruhi proses pekerjaan tank cleaning tersebut. Hal demikian terjadi dikarenakan ada beberapa abk yang kurang mengerti pekerjaan apa yang harus dilakukan dan bagaimanakah pekerjaan tersebut dapat dengan aman dan baik terhadap dirinya sendiri ataupun aman buat rekan pada saat melakukan pekerjaan tank cleaning tersebut.
Permasalahannya mengenai ketrampilan abk dapat ditingkatkan dengan berbagai cara. Adapun hal-hal yang dapat meningkatkan ketrampilan anak buah kapal diatas kapal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Diberikan familiarisasi dan pemahaman mengenai prosedur tank cleaning pada kapal tanker

Menurut Capt.Arso Martopo,M.Mar. (2008: 51), Familiarisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara,antara lain :
- Orientasi di kapal
- Program familiarisasi
- Handing over
- Training Video
- Menggunakan safety manual dan booklet.
Perihal utama yang harus dimengerti mengenai mengapa perlu dilakukan dalam tank cleaning, tank cleaning dilakukan untuk mempersiapkan tangki muatan agar benar-benar siap untuk dimuati muatan yang berbeda jenis dengan muatan yang telah dibongkar dipelabuhan bongkar. Karena di dalam operasional kapal tanker minyak jumlah muatan dan beberapa jenis muatan ditentukan oleh pencharter sesuai dengan kebutuhan dari pencharter.
Maka dalam hal ini kapal merupakan alat yang dicharter maka kapal harus mempersiapkan ruang muat dengan baik agar pada saat pemuatan dan pengangkutan muatan dapat berjalan tanpa mengalami kendala,kendala tersebut antara lain adalah kerusakan muatan. Kerusakan muatan ini harus dapat dihindari dengan cara mempersiapkan ruang muat dengan baik dengan cara melakukan tank cleaning dengan baik dan sesuai prosedur yang benar dan baik.


KODE PEMBERSIHAN TANGKI

1. TIDAK PERLU PEMBERSIHAN, CUKUP DI DRAIN DENGAN BAIK
2. BOTTOM FLUSHING DENGAN AIR LAUT ATAU AIR BALLAST, KEMUDIAN DI DRAIN DENGAN BAIK.
3. SEPERTI NO.2, KEMUDIAN DI GAS FREE
4. BUTTERWORTH DENGAN AIR LAUT, GAS FREE, BUANG SLUDGE/ SEDIMEN PIPA/PIPA, DI DRAIN SAMPAI KERING, TANGKI DIBERSIHKAN DAN DI MOOP SAMPAI KERING
5. TIDAK DAPAT DIMUAT TANPA PEMBERSIHAN KHUSUS/CHEMICAL METHOD.
Berdasarkan Dari buku tank cleaning guide, karangan DR.Verweys halaman 173 diatas , yang telah ditentukan mengenai pekerjaan tank cleaning yang baik diharapkan langkah pekerjaan dalam melakukan tank cleaning dengan baik yang dapat berjalan dengan aman dan tidak mengalami kendala pada saat pemuatan muatan yang akan dimuat nantinya
Selain penjelasan dari mualim satu yang langsung bertanggung jawab secara langsung mengenai pekerjaan tank cleaning, mualim satu dalam memberikan penjelasan secara langsung visual atau praktek pada pekerjaan tank cleaning. Hal demikian dapat dengan cepat abk mengerti mengenai tata cara pekerjaan tank cleaning tersebut.
Adapun pada saat pekerjaan tank cleaning berlangsung abk yang belum mengerti mengenai di berikan waktu untuk belajar secara langsung dengan cara memperhatikan pekerjaan secara visual, adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan tank cleaning adalah :
i. Butterworth merupakan alat yang utama untuk melakukan pekerjaan tank cleaning. Karena butterworth merupakan sarana yang utama dalam melakukan tank cleaning dimulai. Alat ini dimasukkan ke dalam tangki yang dihubungkan menggunakan selang yang tahan terhadap tekanan air yang akan digunakan untuk tersebut.
Selang yang digunakan untuk melakukan pekerjaan butterworth merupakan selang yang mempunyai ketahanan terhadap penggunaan air panas dan tahan terhadap tekanan yang dialirkan di dalam selang tersebut. Setelah butterworth disambungkan dengan selang menggunakan connection serta telah di kunci ( di pasang dengan menggunakan baut ) maka selang dapat di aliri air yang dialirkan dari pompa general service yang ada di kamar mesin.
Untuk menghindari kerusakan dari lapisan coating yang ada didalam tangki melalui lubang yang ada diatas tangki. Jadi untuk mempermudah menentukan kedalaman tank maka pada selang yang digunakan untuk tank cleaning diberikan tanda untuk setiap meter,dengan demikian maka dapat ditentukan berapa meter selang telah masuk kedalam tangki.
Akan tetapi pada saat pekerjaan tank cleaning tersebut hendaknya harus diperhatikan apakah nozzle dari butterworth tersebut dapat berputar dan menjangkau dengan baik dinding tangki. Karena apabila butterworth tidak dapat berputar dengan baik maka akan mengakibatkan tidak berhasilnya tank cleaning. Dengan berputarnya butterworth maka semua minyak yang menempel pada dinding dan gading- gading kapal yang ada didalam tangki akan mengalir kebawah tangki dikarenakan tangki dikarenakan oleh tekanan air dialirkan dari butterworth tersebut.
ii. Selain butterworth ada hal yang merupakan harus diperhatikan adalah pompa-pompa yang akan digunakan untuk memompa sisa tank cleaning dari tangki yang dibersihkan dan dialirkan kedalam slop tank. Maka semua valve,power pompa yang digunakan harus disiapkan. Valve merupakn hal yang utama sebagai sarana penghubung antara line pipa yang ada di dalam tangki ataupun line pipa diatas tangki muatan serta line pipa yang ada di kamar pompa. Karena media utama yang digunakan untuk tank cleaning kapal tanker oil product merupakan air laut maka valve yang digunakan untuk menghubungkan air laut dengan pipa tank cleaning harus dapat beroperasi dengan baik. Adapun valve penghubung dengan air laut untuk tank cleaning terletak di kamar mesin karena pompa tank cleaning terletak di kamar mesin. Maka valve tersebut harus dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Sedangkan pompa yang digunakan untuk menghisap tank cleaning adalah cargo pump. Karena cargo pump selain digunakan untuk pembongkaran muatan dapat digunakan untuk menghisap ( membongkar tank cleaning ) dari tangki yang telah dilakukan tank cleaning. Adapun crew yang mengoperasikan pompa harus crew yang telah familier dan berpengalaman mengenai line beserta pompa yang akan digunakan. Karena apabila salah dalam mengoperasikan pompa beserta line akan dapat menyebabkan kesalahan yang fatal dan dapat menyebabkan kerusakan pompa beserta line pipa. Maka dalam pengoperasian ditentukan oleh mualim 1 crew yang mengoperasikan adalah mualim jaga atau pada saat kapal sedang berlayar mualim yang sedang tidak bertugas jaga dan telah mengerti dan memahami mengenai line beserta valve dan pompa yang akan digunakan. Karena pompa bekerja berdasarkan putaran dari elektrometer yang ada di kamar mesin maka harus dilakukan perawatan mechanical pompa secara baik dan benar, karena apabila tidak dilakukan perawatan dengan baik maka dapat menyebabkan kerusakan pompa tersebut. Karena cargo pump bekerja setiap pada pembongkaran muatan di pelabuhan bongkar, jadi harus diperhatikan dalam penggunaannya, maka pada saat dipergunakan cargo pump harus diberikan pendinginan menggunakan air pendingin agar pompa tidak panas pada saat dipergunakan. Karena pompa terdiri dari beberapa bearing dan as pompa apabila tidak dilakukan pendinginan maka akan menyebabkan panas dan dapat merusak bearing pompa serta menyebabkan kerusakan pada pompa. Selain itu dibutuhkan kerja sama antara crew yang mengoperasikan pompa cargo serta crew yang bekerja diatas deck dengan menggunakan handy talky,dengan demikian pekerjaan tank cleaning dapat dikerjakan dan tidak mengalami hambatan yang diakibatkan karena pompa belum siap.
iii. Fan yang digunakan untuk gas free tangki harus disiapkan apabila akan digunakan, selain itu sarana bantu selang yang akan digunakan untuk menggerakkan fan yaitu selang harus disiapkan pada saat tangki sedang di lakukan tank cleaning. Adapun fungsi dari fan adalah sebagai alat untuk memasukkan udara ke dalam tangki . Penggerak utama dari fan ini adalah tekanan air. Karena media air merupakan tenaga penggerak yang paling aman untuk digunakan diatas kapal tanker. Fan diletakkan di atas man hole tangki sesuai dengan jumlah man hole yang ada pada masing-masing tangki. Fan ini dioperasikan setelah semua tangki selesai dilakukan proses pekerjaan pencucian tangki. Karena fan merupakan alat yang utama untuk membebaskan gas yang ada di dalam tangki maka fan harus diberikan perawatan dengan baik agar fan dapat berfungsi dengan baik. Karena fan digerakkan menggunakan media air laut maka fan dapat terjadi karat ataupun penumpukkan garam pada gigi mekanikal fan tersebut. Dari pengalaman yang kami alami maka perawatan yang baik untuk fan adalah apabila setelah dipergunakan maka fan hendaknya dilakukan pencucian dengan menggunakan air tawar untuk menghilangkan garam baik yang ada di dalam fan ataupun pada body fan tersebut. Dengan dibersihkan dengan menggunakan air tawar maka diharapkan karat yang disebabkan oleh garam dari air laut dapat dikurangi.
iv. Setelah dilakukan pembebasan gas dalam tangki menggunakan fan maka setiap saat secar berkala dilakukan pengetesan kadar hydrocarbon yang ada di dalam tangki seberapa besar yang ada didalam tangki. Pengetesan itu menggunakan alat hydrocarbon test. Karena gas premium dapat merusak muatan seperti kerosene ataupun avtur apabila akan dimuati. Selain dilakukan test kadar hydrocarbon maka juga harus dilakukan test kadar oksigen yang ada didalam tangki,maksud dari pengukuran gas oksigen adalah memastikan berapa besar kadar oksigen yang ada didalam tangki maka dapt dipastikan aman tidaknya untuk crew yang akan melakukan pekerjaan di dalam tangki. Dengan dilakukan pengukuran gas maka dapat ditekan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh gas beracun yang ada didalam tangki. Maka hal yang perlu dipahami adalah perawatan alat-alat yang digunakan untuk pengukuran gas hydrocarbon dan kadar oksigen yang ada didalam tanki,adapun alat tersebut adalah oksigen tester beserta hydrocarbon tester. Perawatan yang layak dilakukan diatas kapal adalah dilakukan penggantian battery yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk alat tersebut. Dengan dilakukan penggantian battery secara terjadwal di harapkan alat dapat dipergunakan setiap saat. Agar diberikan pengukuran yang akurat maka hendaknya dilakukan kalibrasi oleh perusahaan yang ditunjuk oleh kantor pusat untuk kalibrasi. Dengan dilakukan kalibrasi maka diharapkan pengukuran gas di dapatkan hasil yang sebenarnya sesuai dengan kadar gas yang sebenarnya yang ada di dalam tangki tersebut. Untuk menggunakan peralatan ini crew kapal yang harus mengerti cara pengoperasiannya peralatan ini crew kapal yang harus mengerti cara pengioperasiannya adalah khususnya mualim yang ada di atas kapal begitu juga terhadap perawatan terhadap alat tersebut.
v. Untuk sisa dari tank cleaning di tampung kedalam slop tank.
Karena pelayaran yang sangat dekat dengan pulau dan jarak yang dekat maka sisa tank cleaning yang merupakan minyak kotor dan air laut dibuatkan sertifikat slop yang nantinya harus dibongkar di pelabuhan muat ditampung di tangki slop pelabuhan muat. Karena sisa tank cleaning merupakan campuran dari air laut serta minyak yang tersisa dari tangki muatan maka tidak boleh dibuang langsung ke laut karena dapat terjadi pencemaran terhadap laut. Setelah pekerjaan tank cleaning selesai dan air sisa dari tank cleaning telah ditampung kedalam slop tank maka harus dihitung berapa jumlah sisa tank cleaning yang ada di dalam slop tank. Adapun sisa dari tank cleaning tersebut harus dipompa ke tangki penampungan darat, karena tidak dapat dilakukan pembuangan dilaut karena jarak pelayaran yang dekat pada saat kami berlayar diatas kapal MT.Sinar Emas. Maka saat kapal sandar dilakukan pemuatan diminyakan kepada loading master untuk dapat menerima sisa air tank cleaning yang ada diatas kapal. Apabila pihak darat selaku penerima sisa tank cleaning kedarat, tetapi sebelum dilakukan pemompaan harus dilakukan perhitungan berapa jumlah sisa air tank cleaning yang akan di pompa ke tangki penerima di darat. Setelah dilakukan pemompaan maka dibuatkan sertifikat pembuangan air sisa tank cleaning yang diterima oleh pihak darat.
vi. Setelah dilakukan tank cleaning maka dilakukan pengeringan semua line pipa dengan cara membuka semua valve berhubungan dengan kamar pompa serta lubang penutup strainer pompa harus dibuka. Dengan demikian maka semua cairan yang ada di line pipa akan mengalir kedalam strainer pompa dengan demikian maka line akan bersih dari sisa cairan dari sisa tank cleaning. Maka air sisa tank cleaning akan mengalir ke dalam kamar pompa dengan demikian maka kamr pompa akan dipenuhi dengan genangan sisa air tank cleaning. Sisa air tank cleaning yang ada di got kamar pompa hendaknya di pompa ke dalam slop tank sehingga kamar pompa menjadi kering, karena setelah selesai dari pekerjaan tank cleaning maka line pipa menuju ke kamar pompa. Pemompaan air dari sisa tangki tank cleaning dipompa dan ditampung di dalam slop tank. Maka setelah kering dari sisa air tank cleaning. Karena sisa dari air tank cleaning mengandung sisa minyak yang ada didalam line pipa tersebut sehingga mengeluarkan gas yang berbahaya bagi orang yang akan memasuki kamar pompa apabila kadar gas beracun didalam kamar pompa tersebut tinggi. Untuk crew yang baru naik di atas kapal diberikan familiarisasi mengenai tata cara memasuki kamar pompa yang aman dan harus mematuhi peraturan yang ada di atas kapal. Karena ruangan kamar pompa merupakan ruangan yan berhubungan langsung dengan minyak sehingga rentan terhadap gas beracun yang dikeluarkan oleh minyak yang diangkut oleh kapal. Maka hendaknya crew yang baru naik diatas kapal dan berhubungan langsung bekerja di dalam kamar pompa hendaknya mengerti betul mengenai tata cara memasuki dan bekerja yang aman didalam kamar pompa sehingga dapat ditekan kecelakaan kerja yan diakibatkan oleh gas beracun yang ada di dalam kamar pompa.
vii. Adapun pekerjaan yang lain yang tidak dapat ditinggalkan dalam tank cleaning adalah pekerjaan pengeringan tangki dan pembersihan tangki dari kotoran beserta karat yang ada di dalam tangki. Hal ini dibutuhkan untuk beberapa karakter jenis minyak tertentu sebagai contoh adalah minyak jenis avtur. Pembersihan tangki ini dilakukan dengan cara crew langsung masuk kedalam tangki untuk langsung membersihkan tangki tersebut. Akan tetapi untuk memasuki tangki harus dilakukan beberapa prosedur yang dibuat oleh perusahaan untuk menghindari keracunan gas berbahaya yang ada di dalam tangki. Tindakan awal perlu dilakukan setelah dilakukan pembebasan gas maka sebelum memasuki tangki perlu dilakukan enclose space permit check list,dari check list ini dilakukan beberapa tahap mengenai tindakan yang perlu dilakukan sebelum memasuki tangki ruang tertutup. Setelah dilakukan check list dan telah sesuai dengan standar yang aman untuk memasuki ruangan tertutup dan minim gas beracun serta kadar oksigen yang aman buat manusia maka crew dapat di ijinkan memasuki tangki dan harus ada orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan tersebut serta harus dilakukan komunikasi dengan cara salah satu orang di atas man hole tangki yang dimasuki terswebut. Maka setelah benar-benar aman untuk dimasuki orang maka crew yang akan masuk kedalam tangki dapat masuk ke dalam tangki tersebut. Pekerjaan yang utama adalah pembersihan kotoran beserta karat yan ada di dalam tangki serta tangki dikeringkan dari sisa air yang ada di dalam tangki. Maka hendaknya semua valve yang masuk didalam tangki yang disebut dengan valve pipa isap dan valve pipa yang akan digunakan untuk memuat muatan ,harus dalam keadaan terbuka dengan demikian di harapkan semua air yang tersisa di dalam lile akan jatuh mengalir ke dalam tangki . Air yang ada didalam kotak pipa isap dikeringkan dengan menggunakan bantuan pompa wilden pump. Hal ini perlu dilakukan adalah pembersihan tangki muatan dengan cara di sapu dan dikeringkan dari sisa air yang menempel pada dinding tangki muatan serta dasar tangki muatan. Maka seharusnya pekerjaan pembersihan tangki dilakukan dengan baik sehingga mencegah kecelakaan terhadap pengguna avtur tersebut. Untuk pembersihan kotoran yang ada didalam tangki dilakukan hanya untuk tangki yang akan dimuati avtur. Bila tangki lain akan dimuati muatan selain avtur,pembersihannya bila ada cukup waktu sehingga tangki dapat terawat dengan baik dan menekan meluasnya karat yang ada didalam tangki muatan. Untuk pekerjaan dalam tangki ini khusus crew yang belum pernah melakukan, hendaknya diberikan penjelasan mengenai tata cara dari awal sampai akhir mengenai tata cara yang aman bekerja didalam tangki muatan.Dengan dilakukan familiarisasi dengan baik dan benar terhadap kapal tanker,maka diharapkan setelah diberikan penjelasan secara langsung diatas kapal maka apabila dilakukan pekerjaan tank cleaning kembali diatas kapal diharapkan crew dapat bekerja dengan baik dan benar.
b. Dilakukan training dikantor mengenai prosedur tank cleaning yang benar.
Peningkatan ketrampilan terhadap anak buah kapal dapat dilakukan dengan berbagai cara,hal yang utama dalam meningkatkan ketrampilan anak buah kapal dapat dilakukan training mengenai prosedur tank cleaning pada kapal tersebut,sebelum sign on atau sebelum abk akan bekerja diatas kapal.
Menurut Capt.Arso Martopo,M.Mar. (2008:52), perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan training dan memberikan training kepada karyawan darat dan kapal.Pelaksanaan training dapat dilakukan sebagai berikut:
- Menggunakan institusi training
- Menggunakan trainer specialist
- On the job training
- Shore-based training
Assesment kebutuhan training dapat dilakukan setahun sekali.
Departemen personalia ini hendaknya menyeleksi terhadap abk yang akan bekerja diatas kapal tanker yang telah memiliki kursus tanker familiarization,dan bila persyaratan tersebut telah terpenuhi,hendaknya pihak perusahaan mengadakan training mengenai prosedur tank cleaning pada kapal tanker dimana dia akan bekerja,karena setiap kapal tanker terdapat specifikasi yang harus diketahui oleh crew tersebut guna memperlancar operasi kapal. Karena ada beberapa crew yang akan sign on diatas kapal tanker belum pernah bekerja diatas kapal tanker, hal ini terjadi karena departemen personalia mengalami kekurangan tenaga kerja yang berpengalaman di kapal tanker. Jadi departemen personalia mengambil tenaga kerja yang sudah berpengalaman di kapal cargo akan tetapi crew tersebut sudah melakukan kursus minimal tanker familiarization.
Walaupun abk yang belum pernah bekerja diatas kapal dan telah melakukan training untuk melakukan tugasnya diatas kapal tanker kadang kala mengalami kesulitan. Hal ini terjadi karena perbedaan cara pengoperasian kapal tanker dengan kapal cargo, hal yang demikian memerlukan pemahaman mengenai pengoperasian alat-alat adan tugas-tugas yang ada diatas kapal tanker sesuai dengan jabatan diatas kapal. Maka dari pihak perusahaan mengharuskan agar semua crew yang akan sign off harus memberikan serah terima jabatan mengenai segala macam tugas dan tanggungjawabnya diatas kapal.
Dengan adanya serah terima jabatan dan tanggung jawab kepada crew yang akan sign on maka diharapkan crew yang sign on tidak mengalami kendala dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab di tempat crew tersebut bekerja. Selain itu dibutuhkan rasa tanggungjawab crew yan sign on untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Untuk perwira pada saat diadakan timbang terima jabatan sebagian besar banyak yang telah dimengerti pada saat serah terima jabatan tersebut, dan ada beberapa bagian mengenai cara pengerjaan pekerjaan tersebut karena belum pernah melakukan praktek akan tetapi telah mendapatkan informasi baik pada saat timbang terima jabatan ataupun dari training yang telah dilakukan pekerjaan tank cleaning hendaknya abk yang baru diberikan penjelasan dengan baik dan benar serta diberikan . Perusahaan dalam hal ini memberikan waktu serah terima 2 hari setelah abk yang akan sign off kepada abk yang sign on.
Akan tetapi kesiapan abk dalam melaksanakan tugasnya amat dibutuhkan dalam pengoperasian alat-alat yang digunakan untuk tank cleaning . Hal demikian terjadi karena pada saat timbang terima hanya memberitahukan mengenai peralatan yang digunakan ,akan tetapi abk yang baru sign on belum pernah bekerja di kapal tanker.
Selain itu untuk mualim jaga yang baru sign on diatas kapal yang baru mengenal kapal tanker membutuhkan sedikit waktu untuk mengoperasikan pompa yang akan digunakan untuk tank cleaning.Karena kapal tanker menggunakan sarana utama yang berupa cargo pump untuk melakukan pembongkaran muatan dan sarana pendukungnya adalah adalah pipa atau yang sering disebut cargo line. Untuk seorang mualim yang baru naik diatas kapal harus mempunyai pemahaman yang lebih banyak mengenai peralatan,untuk hal demikian dibutuhkan pemahaman mualim dengan cepat karena operasional kapal harus tetap terus menerus berlanjut walaupun telah berganti crew diatas kapal. Maka dalam melakukan timbang terima harus dilakukan dengan benar dan baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah di dalam perekrutan abk yang baru hendaknya dilakukan secara test dengan memperhatikan keahlian dari abk sesuai dengan memperhatikan keahlian dari abk sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Adapun test tersebut diharapkan agar dalam tugasnya diatas kapal dapat bertugas dengan baik dan benar sehingga kapal tidak terkendala menegenai pengoperasian kapal tanker. Karena kapal tanker merupakan kapal yang memerlukan pemahaman yang berbeda dengan kapal container ataupun kapal general cargo, karena kapal tanker mempunyai kualifikasi khusus dalam penanganan muatan. Yang dimaksud dengan kualifikasi khusus adalah perbedaan dalam pengoperasian pembongkaran muatan dan pemuatan muatan serta persiapan khusus dalam pemuatan,sarana yang utama dalam pemuatan adalah line pipa beserta valve yang digunakan sebagai sarana penghubung antara tanki satu dengan tanki yang lainnya. Sedangkan untuk pembongkaran menggunakan sarana utama cargo pump beserta line pipa baru dapat dilakukan pembongkaran.
Maka hendaknya dalam perekrutan abk yang baru,diharapkan telah berpengalaman,sehingga diharapkan dapat dengan cepat mengerti mengenai tugas dan tanggung jawabnya diatas kapal. Karena untuk abk yang belum mempunyai pengalaman bekerja diatas kapal akan lebih lama memahami pekerjaan diatas kapal tanker,walaupun abk tersebut telah melaksanakan training mengenai operasional tanker.

2. ABK Kurang Memahami Mengenai Perawatan Alat-Alat Tank Cleaning,Alat-Alat Pengukur Gas,Serta Perawatan Terhadap Ruang Muat.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk kapal tanker adalah perawatan terhadap alat-alat tank cleaning beserta alat-alat pendukung lain serta perawatan terhadap tangki muatan untuk mengurangi karat yang ada di dalam tangki baik yang disebabkan oleh air laut yang digunakan untuk tank cleaning ataupun karat yang disebabkan oleh pengaruh muatan yang dimuat.Karena semakin banyak karat maka sisa minyak dapat menempel pada lapisan karat,hal lain yang perlu diperhatikan adalah karat dapat menimbulkan perubahan warna terhadap muatan apabila ada karat yang banyak di dalam tangki.
Untuk melakukan peningkatan pengetahuan abk terhadap perawatan alat-alat tank cleaning,alat-alat pengukur gas serta perawatan tangki muatan maka dilakukan beberapa hal antara lain :
a. Dilakukan training di kantor mengenai bagaimana perawatan alat-alat tank cleaning,alat-alat pengukur gas,serta perawatan ruang muat.

Hal utama untuk meningkatkan pengetahuan terhadap abk adalah diberikan training bagaimana perawatan alat-alat tank cleaning serta perawatan ruang muat,sehingga dalam pekerjaan diatas kapal,abk tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini perekrutan abk yang dilakukan oleh kantor pusat harus benar-benar selektif dan benar-benar berpengalaman mengenai pekerjaan diatas kapal tanker baik mengenai perawatan ataupun pekerjaan lainnya.Maka untuk lebih meningkatkan abk sebelum naik bekerja diatas kapal dilakukan training mengenai kapal tanker untuk abk yang akan naik bekerja di atas kapal tanker.Sehingga abk walaupun belum pernah bekerja diatas kapal tanker akan memiliki dasar pengetahuan mengenai bagaimana perawatan alat-alat tank cleaning ,alat-alat pengukur gas,serta perawatan ruang muat.

b. Diberikan familiarisasi diatas kapal mengenai perawatan alat-alat tank cleaning,Pengukur Gas serta perawatan ruang muat.

Walaupun sudah dilakukan training di kantor pusat akan tetapi ada beberapa abk yang kurang memahami dengan baik akan training tersebut. Agar abk yang baru bekerja diatas kapal tanker tersebut dapat mengerti dan dapat mengimplementasikan training tersebut,hendaknya abk yang hendak sign off untuk memberikan penjelasan yang baik mngenai operasional serta pekerjaan yang perlu dikerjakan khususnya untuk pekerjaan perawatan alat-alat tank cleaning serta pekerjaan lainnya.
Selain itu untuk lebih meningkatakan pengetahuan terhadap abk dilakukan training diatas kapal atau diberikan penjelasan terhadap abk ,khususnya abk yang bekerja di deck oleh mualim satu. Adapun penjelasan itu antara lain :
i. Diberikan penjelasan mengenai fungsi dan perawatan butterworth yang sering digunakan untuk tank cleaning .Butterworth merupakan mesin yang digerakkan menggunakan tekanan air laut,sehingga apabila ada kotoran yang sudah terlalu lama akan menyebabkan kemacetan butterworth tersebut. Selain itu media yang digunakan untuk menggerakkan adalah air laut maka garam akan menumpuk pada alat tersebut. Untuk menghindari kemacetan apabila telah digunakan maka segera bersihkan alat tersebut menggunakan air tawar sehingga air laut yang ada di dalam butterworth tersebut akan bersih dan tidak terjadi penumpukan garam pada alat tersebut. Dan setelah dibersihkan segera dikeringkan dan merendam pada wadah yang berisi oli . Dengan demikian maka alat tersebut dapat terlumasi denagn baik dan apabila digunakan dapat bekerja dengan baik. Hal-hal lain yang harus dilaksanakan gar butterworth dapat dioperasikan dengan baik adalah dilaksanakan perawatan berkala. Dengan dilakukan perawatan 2 bulan sekali maka dapat membantu alat tersebut dapat berfungsi dengan baik apabila akan dipergunakan.
ii. Fan yang digunakan untuk melakukan kegiatan dalam pembebasan tangki harus benar-benar bekerja dengan baik, sehingga pada saat digunakan alat tersebut dapat menekan udara kedalam tangki dengan baik maka harus dilakukan perawatan dengan baik. Karena tenaga yang digunakan untuk menggerakkan fan adalah air laut maka dapat menimbulkan korosive terhadap alat tersebut. Apabila terjadi karat terhadap fan maka akan menimbulkan kurang maksimalnya tekanan udara yang dihasilkan oleh fan tersebut. Apabila fan tidak bekerja dengan maksimal maka gas dalam tangki akan teramat sulit keluar dari tangki tersebut. Perawatan awal yang mudah dilakukan antara lain adalah apabila setelah selesai digunakan segera lakukan pembilasan dengan menggunakan air tawar untuk menghilangkan air laut yang ada di fan tersebut. Apabila terjadi korosive terhadap alat tersebut lakukan perawatan fan secara continue dan terjadwal dengan baik. Karena karat yang ada pada body fan mengakibatkan kebocoran-kebocoran tekanan air yang mengalir pada fan tersebut. Selain itu perawatan yang lain adalah lakukan pengecatan terhadap fan tersebut sehingga air laut tidak menyirami secara langsung terhadap body fan dan mengurangi korosive yang diakibatkan oleh air laut. Karena kebocoran air laut yang disalurkan ke dalam line fan maka tenaga tekanan air akan sangat berkurang.
iii. Selain fan yang digunakan untuk pembebasan tangki ada alat pendukung yang harus digunakan untuk menentukan apakah tangki tersebut dapat dimasuki dan telah bebas dari gas yang berbahaya terhadap manusia atau tidak. Alat tersebut adalah oksigen meter dan gas tester dengan menggunakan alat tersebut maka dapat diketahui dengan benar. Adapun kekurangan dalam alat tersebut adalah menggunakan sumber tenaga dari battery, apabila batterry kurang bagus powernya maka penunjukkan terhadap gas dan oksigen dalam tangki tidak akurat atau tidak sesuai dengan sebenarnya. Kendala yang dialami adalah seringkali bahwa battery kurang dilakukan penggantian secara terjadwal dengan baik . Seringkali battery dibiarkan begitu saja tanpa ada penggantian sehingga menimbulkan kendala pada saat akan digunakan. Adapun penggantiannya dapat dilakukan selama setiap bulan. Untuk membantu keakuratan terhadap penunjukkan dari gas dan ksigen meter dapat dimintakan ke kantor pusat untuk dilakukan kalibrasi terhadap alat tersebut karena yang dapat melakukan kalibrasi adalah independent surveyor yang mempunyai keahlian untuk melakukan pekerjaan tersebut dan ditunjuk oleh perusahaan dan tdak dapat dilakukan oleh pihak kapal . Kalibrasi ini harus dilakukan setiap 2 tahun sekali. Jadi hendaknya kapal mempunyai masing-masing 2 buah untuk oksigen meter dan combustible gas detector. Apabila satu buah alat dilakukan kalibrasi maka ada satu buah alat lagi yang dapat digunakan untuk melakukan test terhadap tangki yang dilakukan pembebasan gas. Denagn demikian pekerjaan pembebasan tangki tidak terganggu selama salah satu tersebut berada di kantor pusat untuk di kalibrasi.
Dengan dilakukan training di kantor pusat dan familiarisasi diatas kapal maka diharapkan semua pekerjaan mengenai operasional kapal tanker tidak mengalami kendala sehingga tidak menyebabkan delay oleh pencharter sehingga kapal dapat beroperasi dengan baik aman dan nyaman . Karena bekerja di atas kapal tanker harus mengutamakan keselamatan hal yang utam perlu diperhatikan dalam bekerja di atas kapal tanker adalah factor keselamatan. Hal ini demikian terjadi karena dalam operasionalnya kapal tanker mengangkat muatan cair yang berbahaya baik kapal dalam keadaan kosong ataupun dapat menimbulkan pencemaran dalam keadaan ada muatan.Sehingga harus ditekankan untuk semua anak buah kapal untuk mencegah pencemaran di laut ataupun di semua perairan. Karena kadar pembuangan limbah minyak telah diatur didalam undang-undang dan apabila dilanggar akan mendapatkan hukuman pidana sesuai tidakan yang telah di langgar.



BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dibuat oleh penulis dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian familiarisasi dan pemahaman terhadap anak buah kapal diatas kapal mengenai prosedur tank cleaning yang benar ,dimana hal ini sangat perlu bagi kelancaran pekerjaan tank cleaning.
2. Mengadakan training bagi anak buah kapal dikantor pusat mengenai prosedur tank cleaning yang benar.
3. Pemberian familiarisasi terhadap anak buah diatas kapal mengenai perawatan alat-alat tank cleaning,alat-alat pengukur gas serta perawatan terhadap ruang muat .
4. Mengadakan training bagi anak buah kapal dikantor pusat mengenai perawatan alat-alat tank cleaning,alat-alat pengukur gas serta perawatan terhadap ruang muat.

SARAN
1. Kepada pimpinan diatas kapal hendaknya menentukan program familiarisasi yang disesuaikan waktu kerja diatas kapal mengenai prosedur tank cleaning yang benar guna meningkatkan kinerja,dan efisiensi pekerjaan tank cleaning diatas kapal
2. Kepada pimpinan dikantor pusat hendaknya memberikan training dengan waktu yang efesien,dan diberikan buku manual mengenai prosedur tank cleaning yang benar,guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia anak buah kapal yang akan bekerja diatas kapal.
3. Kepada pimpinan diatas kapal hendaknya menentukan program familiarisasi yang disesuaikan dengan waktu kerja diatas kapal, mengenai perawatan alat-alat tank cleaning,alat-alat pengukur gas,serta perawatan terhadap ruang muat.
4. Kepada pimpinan kantor pusat hendaknya diadakan training dikantor pusat dengan waktu yang efesien,dan diberikan buku manual mengenai perawatan alat-alat tank cleaning,alat-alat pengukur gas serta perawatan terhadap ruang muat, Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bertujuan memberi kemampuan pola pikir dan pola sikap terhadap tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan tanggungjawab crew yang bersangkutan.






















DAFTAR PUSTAKA


1. Capt. Arso Martopo, M.Mar. (penyunting) (2008), International Safety Management(ISM) Code, Amanded in 2002, Jakarta:PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT.
2. DR.Verweys (2007), Tank Cleaning Guide,(Fourth Ed),London: International Maritime Organization.
3. Engkos Kosasih, M.Mar.E., S.E., M.M dan Capt.Hananto Soewedo, M.Mar.,S.E.,M.M.,Ph.D (2007 ), Manajemen Perusahaan Pelayaran:Suatu Pendekatan Praktis Dalam Usaha Pelayaran, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.